Hati-hati Bisa Jadi Surabaya Bidikan KPK Selanjutnya

HATI-HATI: Politikus PKB, Masduki Toha. KPK bisa menyasar siapa saja, baik pejabat di eksekutif maupun legislatif. | Foto: Ist
SURABAYA, Barometerjatim.com Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK terhadap Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko menjadi peringatan bagi seluruh pejabat di Jatim, khususnya Surabaya, untuk lebih berhati-hati dalam melaksanakan amanat rakyat dan peraturan perundangan yang berlaku.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha. Menurut politikus asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, bisa jadi Kota Surabaya menjadi bidikan KPK selanjutnya.
Artinya, itu bentuk kehati-hatian Surabaya maupun Jawa Timur. Harus hati-hati. Karena begitu pada saat diingatkan, mbledos, juga seperti Banjarmasin (penangkapan dua anggota DPRD Banjarmasin), kata Masduki di DPRD Surabaya, Senin (18/9).
Baca: Pintu Kamar Mandi Digedor, Lalu Eddy Rumpoko Ditangkap
Mengapa Surabaya? Saya katakan hati-hati Surabaya, hati-hati Jawa Timur, tidak spesifik hati-hati pemerintah kota, hati-hati DPRD Surabaya, tandasnya.
Karena itu, Masduki menyampaikan terima kasih kepada KPK yang sudah memberi penjelasan kepada Adeksi (Asosiasi DPRD Kota Seluruh Indonesia), "Serta memberikan warning kepada kita semua.
Kalau KPK sudah turun, lanjut Masduki, bisa saja orang-orang di kalangan eksekutif maupun legislatif terkena OTT. Saya katakan semua pejabat, bisa di eksekutif, bisa juga di legislatif. Artinya, ini warning yang luar biasa," katanya.
Baca: Istilah Uang Suap: Saroong, Setoran Berkurang:Tipis-tipis
"Ingat-ingat, luar biasa dari teman-teman KPK. Agar sekali lagi, APBD ini, betul-betul kita gunakan untuk kepentingan rakyat, kesejahteraan rakyat.
Seperti diberitakan, Sabtu siang (16/9) kemarin, tim KPK menangkap Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko di rumah dinasnya. Politikus PDIP tersebut diduga terlibat kasus suap sebuah proyek bernilai miliaran rupiah.