East Java Heritage Expo, Adhy Karyono Harap Jatim Dapat Jadi Pusat Peradaban Islam Dunia Modern
ISLAM DUNIA MODERN: Adhy Karyono buka East Java Heritage Expo di GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro, Gresik. | Foto: Barometerjatim.com/IST
GRESIK, Barometerjatim.com Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono membuka East Java Heritage Expo di GOR Wahana Ekspresi Poesponegoro, Kabupaten Gresik, Jumat (25/11/2022).
Acara yang bertemakan Citragama Wali dan Peradaban Islam Jatim itu diadakan Dinas Kebudayaan Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim pada 25-27 November 2022. Pameran dihelat sebagai usaha memajukan Kebudayaan Jatim, khususnya kebudayaan Islam.
East Java Heritage Expo diramaikan oleh setidaknya 10 stan kebudayaan yang diisi oleh berbagai museum dan perguruan tinggi dari seluruh penjuru Jatim. Selain itu, terdapat beberapa booth UMKM yang dapat diakses oleh pengunjung.
Tak hanya itu, acara utama diisi oleh Emha Ainun Najib yang akrab disapa dengan Cak Nun. Di sana, selain berdakwah lewat tembang-tembang, Cak Nun juga mengajak masyarakat untuk ber-sinau terkait peradaban Islam di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Adhy mengatakan, dirinya berharap acara itu dapat memfasilitasi cita-cita Jatim yang ingin menjadi pusat peradaban Islam dunia masa kini."Dengan acara ini, kita ingin melihat diri kita sebagai pusat peradaban Islam dunia modern. Saya berharap bahwa ini bisa menghasilkan sesuatu. Bisa menunjukkan kepada khalayak kalau Jatim bisa menjadi pusat budaya Islam yang bermanfaat bagi umat," ujarnya.
Adhy menjelaskan, cita-cita untuk menjadi sentral Islam ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, di Jatim banyak ditemukan artefak dan peninggalan yang merupakan hal vital bagi perkembangan Islam dunia.
"Ini yang sedang diperjuangkan Bu Gubernur Khofifah. Beliau saat ini sedang berada di Mesir memenuhi undangan grand syeikh dan pemerintah di sana untuk mewartakan keilmuan Islam di Jatim," terangnya.
"Ini untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya berkontribusi pada ekonomi dengan TKI atau TKW-nya. Tapi kita juga punya kitab-kitab dari ulama Jatim yang berkontribusi bukan haanya untuk daerah tapi juga dunia. Jadi sekarang ini ada Nahdlatut Turos yang sedang diseminarkan," sambung Adhy.
Lebih lanjut Adhy mengatakan, nantinya kemajuan pariwisata Islam dengan Jatim sebagai pusat peradaban Islam dunia sekarang ini dapat menciptakan peluang baru. Salah satunya pada bidang perekonomian."Saya yakin, dengan kayanya kebudayaan yang kita punya, bisa menjadi satu modal untuk kita. Nanti, insyaallah ini akan diarahkan kepada tren halal tourism yang akan kita kembangkan di masa depan. Mudah-mudahan bisa tercapai tujuan kita untuk dapat menyebarkan Islam rahmatan lil'alamin," ucapnya.
Selain itu, kepada Disbudpar Jatim, Adhy mengungkapkan apresiasinya yang tinggi. Mengingat, Disbudpar sudah berjasa sebagai penjaga warisan yang dimiliki Jatim.
"Saya sangat mengapresiasi Disbudpar yang selama ini sudah mencari, menjaga, dan menyebarluaskan warisan yang ditinggalkan oleh leluhur kita. Tapi ini bukan cuma tugas Disbudpar, ini tugas kita semua untuk melestarikan budaya dan peninggalan nenek moyang kita," tutupnya.
» Baca berita terkait Pemprov Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.