Wujudkan PRB di Jatim, Sekdaprov Adhy Karyono Ajak Samakan Persepsi dan Gerak Langkah

-
Wujudkan PRB di Jatim, Sekdaprov Adhy Karyono Ajak Samakan Persepsi dan Gerak Langkah
LOKAKARYA: Adhy Karyono, buka lokakarya terkait penanggulangan bencana di Jatim. | Foto: Barometerjatim.com/IST SURABAYA, Barometerjatim.com Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono mengajak semua pihak yang berada dalam ketanggapdaruratan dan kesiapsiagaan bencana untuk menyamakan persepsi dan gerak langkah demi mewujudkan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di Jatim. Ajakan tersebut disampaikannya saat Membuka Lokakarya Penyusunan Strategi Peta Jalan Klaster Penanggulangan Bencana Provinsi Jatim di Hotel Santika Jemursari Surabaya, Jumat (25/11/2022). Adhy mengatakan, BNPB dan BPBD harus menjadi garda terdepan di dalam mengkoordinasikan seluruh perencanaan maupun kesiapsiagaan bencana, guna mewujudkan PRB di Jatim lebih kuat sesuai dengan situasi maupun kondisi di lapangan. Terkadang, menurutnya, situasi kebencanaan di lapangan membutuhkan ketelitian, kepedulian dan koordinasi yang matang sehingga di setiap organisasi kemanusiaan yang datang membantu masyarakat bisa lebih terkoordinir dengan optimal. Menurutnya, BNPB maupun BPBD dituntut jeli dalam melihat maupun mengatasi permasalahan kebencanaan bisa saling mendukung untuk memberikan ketanggap daruratan dalam mengatasi bencana alam yang terjadi di daerah. Adhy memandang, setiap penanganan bencana pasti sudah terbagi tugas pokok dan fungsinya disetiap Tim yang diterjunkan. Dia mencontohkan, jika pengungsian membutuhkan layanan kesehatan maka, Dinas Kesehatan (Dinkes) atau cluster kesehatan harus segera masuk dan berikan layanan. Begitu halnya, ketika dibutuhkan konseling maupun layanan pendidikan cluster pendidikan maupun sosial harus bisa segera mendampingi. "Jadi semua yang berada di daerah bencana memiliki kompetensi kuat membantu korban bencana. Jangan sampai ada organisasi yang datang ke daerah bencana malah menganggu tim kebencanaan yang bekerja dan masyarakat yang tertimpa bencana," ungkapnya. Menurut Adhy, lokakarya dan peta jalan ini harus memberikan pandangan bagi seluruh pihak kebencanaan dan ketanggap daruratan, untuk mampu bergerak cepat melakukan koordinasi dan memetakan jalan sehingga tercapai solusi dalam membantu masyarakat yang tertimpa bencana. "Manajemen logistik dan manajemen kebencanaan harus dilakukan dengan detail dan membutuhkan perencanaan yang telah disepakati. Tidak boleh manajemen logistik dan kebencanaan dilakukan secara tergesa gesa. Semua harus terencana dengan baik," tegasnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Budi Santosa mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk terlibat dalam perumusan strategi dan peta jalan klaster penanggulangan bencana dengan harapan akan lebih terbangunnya kesamaan langkah dalam penanggulangan bencana di Jawa Timur terpadu dan komprehensif. "Lokakarya ini membutuhkan koordinasi dan kolaborasi yang efektif dan berkelanjutan antara unsur-unsur pentahelix yang terlibat, yakni lembaga pemerintahan, akademisi, dunia usaha, media dan masyarakat," katanya. » Baca berita terkait Pemprov Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.