Pilgub Jatim 2024, Pakar: Anwar Sadad Punya Modal Maju Cagub!

SURABAYA, Barometer Jatim – Sambutlah Anwar Sadad. Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jatim tersebut, dinilai punya modal untuk maju sebagai calon gubernur Jatim di 2024.
Potensi besar Sadad itu disampaikan Pakar Politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Dr Abdul Chalik, Rabu (17/11/2021).
"Kalau ngomong soal Pak Anwar Sadad, saya rasa untuk posisi di gubernur mungkin agak ketat ya. Tapi dia mempunyai modal yang luar biasa di Jatim ini," tegasnya.
Modal apa yang dimaksud Chalik? "Gus Sadad ini ya santri yang sekaligus pimpinan partai politik," kata Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FISIP UINSA tersebut.
Selain sebagai ketua Partai Gerindra Jatim, Sadad terbilang politikus andal yang dibuktikan dengan empat periode (20 tahun) menjadi anggota wakil rakyat di Jatim, bahkan di periode ini menjabat wakil ketua DPRD Jatim.
Sadad juga cukup mengakar di kalangan santri, khususnya Nahdliyin, karena memiliki akar keluarga Pondok Pesantren (Ponpes) Sidogiri, Pasuruan. Jaringan Sadad pun cukup luas dan bisa berkomunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk intens dengan eksekutif utamanya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Soal elektabilitas juga terus naik. Dari jajaran ketua definitif parpol di Jatim, Sadad bahkan mengungguli Ketua PDI Perjuangan, Kusnadi dan Ketua Partai Golkar, Muhammad Sarmuji.
Hal itu terbaca dari hasil survei ARCI (Accurate Research And Consulting Indonesia), periode 20 hingga 31 Oktober 2021, yang dirilis awal November lalu. Sadad dipilih 1,3% responden untuk nyagub di 2024.
Angka tersebut memang masih kalah dari Ketua DPW PKB yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar yang dipilih 4,6% responden.
Namun dari ketua parpol di Jatim yang bukan menteri, elektabilitas Sadad masih di atas Muhammad Sarmuji (0,91%), Ketua PPP Jatim Mundjidah Wahab (0,15%), dan Kusnadi (0,5%).
Sebenarnya ada Emil Elestianto Dardak yang elektabilitasnya paling tinggi di antara ketua parpol di Jatim, 8,1%, tapi Wagub Jatim tersebut masih berstatus Pelaksana tugas (Plt) ketua Demokrat Jatim alias belum definitif.
Namun untuk bisa mengusung Sadad di Pilgub Jatim 2024, jelas Chalik, Gerindra butuh koalisi. Pilihan ideal, yakni menggandeng partai religius mengingat Jatim merupakan basis santri.
"Misalnya Gerindra bisa berkoalisi dengan PKB, karena PKB selalu gagal dalam perhelatan Pilgub Jatim. Nah, mungkin itu yang harus dilakukan ya," katanya.
Problemnya, apa PKB mau kebagian jatah wakil mengingat berkaca dari hasil Pemilu Legislatif (Pileg) di 2019 perolehan kursi 'Green Party' lebih banyak (25), bandingkan dengan kursi Gerindra (15).
"Ini yang harus dipikirkan Gus Sadad, apakah PKB mau? Gus Sadad ini luar biasa, apalagi kalau partai nasionalis dan religius bersatu masuk dalam perahu yang sama," pungkasnya.{*}
» Baca Berita Terkait Pilgub Jatim