5 Hari di Awal Juli, 11 Dokter di Jatim Gugur akibat Covid-19

PAHLAWAN KESEHATAN: Hanya dalam lima hari, 11 dokter gugur akibat terpapar Covid-19. | Grafis: Barometerjatim.com/Foto: IST
SURABAYA, Barometerjatim.com - Covid-19 kembali merenggut nyawa dokter. Di awal Juli ini, hanya dalam tempo lima hari, 11 dokter meninggal dunia akibat virus ganas tersebut.
"Pagi ini dengan berat hari saya harus menyampaikan dalam 5 hari ini terdapat 11 Dokter telah gugur akibat Covid-19 sebagai pahlawan di Bidang Kesehatan," tulis Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Jatim, DR Dr Sutrisno Sp.OG(K) di akun Instagram @idijawatimu, Rabu (7/7/2021).
ke-11 dokter yang meninggal akibat Covid-19 tersebut berasal dari sejumlah daerah di Jatim, yakni Situbondo (1 dokter), Gresik (2), Surabaya (3), Sampang (1), Banyuwangi (1), Nganjuk (1), dan Sidoarjo (2).
Meski sejawatnya berguguran, Sutrisno menyampaikan para dokter tetap berupaya semaksimal mungkin dalam menangani Covid-19. "Kami tidak akan pernah menyerah berjuang menghadapi pandemi Covid-19," tegasnya."Tetapi kami sangat membutuhkan bantuan dan dukungan masyarakat menghadapi pandemi ini. Segera lakukan vaksinasi, lakukan 6M teratur, dan taati peraturan PPKM dengan baik," tandas Sutrisno.
Lagi-lagi Pecah Rekor
LIMA KALI REKOR: Untuk kali kelima, kasus baru di Jatim memecahkan rekor harian. | Sumber: Diskominfo Jatim LIMA KALI REKOR: Untuk kali kelima, kasus baru di Jatim memecahkan rekor harian. | Sumber: Diskominfo Jatim
Di awal Juli ini, kasus Covid-19 di Jatim memang semakin mengganas. Untuk kali kelima, kasus baru di provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa tersebut kembali memecahkan rekor harian.
Merujuk data Satgas Covid-19 ada tambahan 2.548 kasus baru per Rabu (6/7/2021) atau kumulatif menjadi 184.624 dengan kasus aktif sebanyak 12.383. Sehari sebelumnya, tambahan kasus harian sebanyak 1.808 dengan kasus aktif 12.494.
Dengan demikian, dalam lima hari Jatim mengukir lima kali rekor harian. Dimulai pada Sabtu (3/7/2021) dengan penambahan kasus baru sebanyak 1.439. Lanjut Minggu (4/7/2021) tambah 1.468, lalu Senin (5/7/2021) tambah 1.543, Selasa (6/7/2021) tambah 182.076, dan Rabu (6/7/2021) tambah lagi 2.548.
Rekor penambahan kasus baru dimulai pada Rabu (30/6/2021) sebanyak 1.203 Kamis (1/7/2021) melesat ke angka 1.397. Jumat (2/7/2021) sedikit menurun menjadi 1.388 kasus baru, tapi di lima hari berikutnya malah mencetak lima kali rekor harian.
Pecah rekor di Jatim juga diikuti zona merah yang kian meluas. Dari sebelumnya tiga daerah, yakni Banyuwangi, Bondowoso, dan Kota Madiun, kini menjadi 20 kabupaten/kota.Yakni Banyuwangi, Ngawi, Lamongan, Sampang, Kota Probolinggo, Kabupaten Malang, Bangkalan, Kota Madiun, Pamekasan, Kota Mojokerto, Magetan, Ponorogo, Kota Malang, Sidoarjo, Kota Kediri, Situbondo, Nganjuk, Lumajang, Kota Batu dan Bondowoso.
Sisanya, 18 kabupaten/kota masuk zona oranye. Dengan demikian, tidak satu pun daerah di Jatim yang berstatus zona kuning maupun zona hijau.
- Dr Didik Sulasmono Anggota IDI Banguwangi
- Dr Wardy Azhari Siagian Pengurus KONI Jatim, memiliki 2 klinik di Surabaya
- Dr M Alfian Anggota IDI Sidoarjo
- Prof dr Moh Hasan Machfoed SpS Anggota IDI Surabaya
- Dr Aldiela Fitryanto SpP Anggota IDI Situbondo
- Dr Zainul Arifin SpOG (K) Anggota IDI Gresik
- Dr Chambali Robinsyah Nat Anggota IDI Sidoarjo
- Dr Sulistiawan SpOT Anggota IDI Sampang
- Dr H Maksum SpOG Anggota IDI Gresik
- Dr Ilham Pramudani Anggota IDI Nganjuk
- Dr Azami Denaz Azinar SpOG Anggota IDI Surabaya