Khofifah Banjir Penghargaan, Usir Corona Baru Monumental
KRITIS: Suko Widodo, bisa menahan laju Covid-19 penghargaan paling monumental. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Belum genap dua tahun memimpin Jatim, Khofifah Indar Parawansa banjir penghargaan. Bayangkan, sejak dilantik pada 13 Februari 2019 hingga kini, atau tepat dua tahun pada 13 Februari 2021, gubernur perempuan pertama di Jatim itu sudah meraih 83 penghargaan.
Sejumlah pihak memberi apresiasi, termasuk Suko Widodo. Namun bagi Pengamat Komunikasi Politik asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tersebut, saat ini penghargaan tertinggi, paling berharga, dan monumental kalau sukses mengusir Covid-19 dari Jatim.
"Bagi saya, untuk saat ini, ketika sebuah pemerintah bisa menahan Covid-19, itu baru penghargaan yang paling berharga dan menumental. Bisa menghentikan zona merah ke hijau lebih cepat," kata Suko kepada Barometerjatim.com, Senin (14/12/2020).
Apakah Jatim sudah terbukti sukses menahan laju Covid-19? "Ya wallahu a'lam bishawab," tandas akademisi yang juga ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair itu sambil tersenyum.Meski Suko tak mau blak-blakan. Faktanya, mengutip data harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, per Minggu (13/12/2020), kasus positif Covid-19 di Jatim justru bertambah 791 orang atau total mencapai 69.921 kasus.
Tambahan harian kasus positif Covid-19 di Jatim termasuk terbanyak keempat di Indonesia setelah DKI Jakarta (1.298 kasus), Jawa Tengah (917), dan Jawa Barat (855).
"Saya mengapresiasi penghargaan itu, namun penghargaan tertinggi, sekali lagi, yakni ketika sebuah pemerintahan bisa menekan laju Covid-19. Itu paling monumental, karena menyangkut kematian orang banyak," ucap Suko.Lagi pula, lanjut Suko, ada beberapa tipe penghargaan. "Ada tipe yang bergengsi, ada yang biasa-biasa, bahkan ada yang mohon maaf terkesan jualan. Mohon maaf, mohon maaf, ini kan macam-macam ya," katanya.
Dia mencontohkan Academy Award atau Piala Oscar, penghargaan tertingi dan paling bergengsi dalam industri film. "Itu kan enggak ada tandingannya, karena dia (penghargaan tersebut) sangat fair, misalnya," ucap Suko.
"Saya tidak menyoroti Jatim, tapi bahwa banyak jenis penghargaan itu ada yang bergengsi, ala kadarnya karena tupoksi, ada juga yang komersial, tiga tipe itu. Nah kita lihat saja di antara tiga itu tipe mana?" sambungnya.Dari 83 penghargaan yang diterima Kahofifah, apakah ada yang terkesan jualan? "Jadi begini, apa pun penghargaannya, selamat Jatim! Tetapi reputasi terbaik dari sebuah pemerintahan adalah ketika standar kesejahteraan itu meningkat," ujarnya.
Problemnya, kata Suko, siapa yang berhak menilai, karena belum ada lembaga independen untuk itu. Dulu ada award yang digelar salah satu media massa kredibel, tapi sekarang bukan lagi rujukan setelah dianggap tak lagi independen.
Dari catatan humas Pemprov Jatim, Khofifah mengawali menerima penghargaan pada 6 Maret 2019 di Kota Batu atau belum genap sebulan memimpin Jatim. Penghargaan diberikan Badan Musyawarah Antar-Gereja Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia (Bamag LKKI).Khofifah dianugerahi penghargaan "Perempuan Satu Digit", karena dinilai mampu menurunkan angka kemiskinan di Indonesia hingga di bawah 10 persen melalui sejumlah programnya.
Sedangkan penghargaan ke-83 diberikan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk kategori Pemerintah Daerah Peduli Penyiaran di Gedung Perpusnas Jakarta, Kamis (10/12/2020) lalu.
PENGHARGAAN KE-83: Khofifah menerima penghargaan ke-83 dari KPI RI di Jakarta, Kamis (10/12/2020). | Foto: Barometerjatim.com/IST PENGHARGAAN KE-83: Khofifah menerima penghargaan ke-83 dari KPI RI di Jakarta, Kamis (10/12/2020). | Foto: Barometerjatim.com/IST
» Baca Berita Terkait Wabah Corona