Atasi 6,12% Pengangguran di Surabaya, Gamal Albinsaid Tawarkan Impact!

SURABAYA, Barometer Jatim – Kandidat Wali Kota Surabaya, dokter Gamal Albinsaid memandang anak-anak muda di Kota Pahlawan perlu lebih diberdayakan lagi agar yang masih menganggur bisa berwirausaha.
Hal ini mengingat di balik prestasi Surabaya yang gemerlap, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) ternyata masih tinggi, 6,12 persen pada 2018 atau naik dari 5,98 persen di 2017.
"Pemkot sudah melakukan banyak hal, dan kami mencoba menampilkan sebuah alternatif solusi untuk anak-anak muda, yaitu mendorong mereka menjadi wirausaha," katanya usai me-launching Impact Surabaya di Paco Coworking Space, Jalan Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (8/12/2019).
"Mudah untuk bagaimana bisa membuka lapangan kerja, dan mengurangi pengangguran," tandas Jubir Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019 tersebut.
Impact Surabaya adalah bagian dari Impact Indonesia, sebuah platform untuk transfer of knowledge, pelatihan, pembinaan, inkubasi, dan akselerasi kewirausahaan sosial yang holistik, komprehensif, berdampak, dan berkelanjutan.
Sejak dimulai enam bulan lalu, Impact Indonesia, menurut Gamal, sudah memberikan dampak untuk 774 lebih anak muda di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari Pekanbaru, Mataram, dan kini di-launching di Surabaya.
Bukankah tak sedikit program dari Pemkot Surabaya untuk anak muda terkait kewirausahaan seperti Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda, lantas apa bedanya dengan Impact?
Gamal tak memungkiri Pemkot sudah melakukan banyak hal dan Wali Kota Tri Rismaharini disebutnya luar biasa dalam memberikan program untuk generasi muda, termasuk Koridor-Co Working Space Surabaya yang mendorong lahirnya banyak startup di Kota Pahlawan.
"Itu adalah salah satu solusi alternatif yang memang bisa dilakukan. Namun kalau kita lihat dari data, tak dipungkiri angka pengangguran di surabaya masih tinggi menurut BPS ya, sekitar 6,21 persen. Artinya ada alternatif lain yang bisa dilakukan," katanya.
Maka, tandas Gamal, Impact memberikan alternatif lain dengan sejumlah tawaran. Di antaranya pijaman tanpa bunga tanpa agunan untuk anak-anak muda yang memulai usaha, karena keterbatasan modal menjadi masalah mereka.
"Lalu pendampingan yang sifatnya bukan sehari dua hari. Saya lima tahun lalu diajari di Cambridge University, itu kami dapat mentoring setahun. Setahun kami didampingi mentor, dosen-dosen di sana untuk membuat startup," katanya.
"Dan saya merasakan sekali dampaknya buat saya. Jadi pendampingin itu tidak bisa sehari, tiga hari, setelah satu pekan selesai. Tapi harus satu tahun, didampingi betul masalahnya apa, analisis bisnisnya bagaimana, mareketingnya seperti apa," sambungnya.
Impact Beri Pembeda
Tegasnya, apa pembeda dari Impact? Menurut Gamal, pihaknya di antaranya akan berusaha untuk memenuhi masalah-masalah dasar yang dibutuhkan anak muda.
"Lalu pendampingan selama setahun, kami juga menyediakan layanan konsultasi dan bahkan technical support. Bukan hanya mengajarkan, tapi membantu mereka dalam mengembangkan," ucapnya.
Gamal optimistis, diferensiasi yang diberikannya akan mampu bersamaan dengan Pemkot untuk bisa mengurangi masalah pengangguran di Surabaya, yang itu adalah masalah generasi milenial saat ini.
Tentu saja programnya tidak otomatis mengurangi 6,12 persen pengangguran, tapi dengan banyak hal yang dilakukannya dalam lima tahun di dunia sociopreneur, mengembangkan Impact serta lainnya, Gamal punya modal untuk menurunkan angka pengangguran.
"Paling tidak, minimal di bulan awal ini kami akan memberikan pembinaan ke 1.000 muda-mudi selama setahun ke depan. Dengan kerja keras, gotong royong, kita bisa membantu sebanyak mungkin anak muda di Surabaya," ujarnya.{*}
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya