Pilwali Surabaya, Alumni Darul Ulum di Surabaya Mulai Bergerak untuk Gus Hans
SURABAYA, Barometerjatim.com - Ratusan alumni santri Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang, berkumpul di sebuah rumah di Jalan Progo 5, Surabaya, Sabtu (21/9/2019) malam.
Rumah yang di Pilgub Jatim 2018 lalu dijadikan posko pemenangan relawan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, kini difungsikan untuk posko Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans.
Selain menggelar istighotsah, alumni santri lintas generasi tersebut juga mendesak Gus Hans untuk nyalon wali kota di Pilwali Surabaya 2020, bahkan mereka mulai bergerak untuk menggalang dukungan.
"Istighotsah ini akan digelar rutin setiap bulan. Selain istighotsah, kita juga akan koordinasi alumni untuk mengantarkan Gus Hans menjadi L1 (wali kota)," kata Abdul Aziz, alumnus Darul Ulum 1993.
Aziz bersyukur, meski langkah ini baru awal, ternyata sambutan alumni luar biasa. "Ini kan baru awal, nanti kita inventarisir alumni yang keluar setiap tahun setelah kita," katanya.
Selanjutnya, tandas Aziz, pihaknya akan terus bergerak untuk menyolidkan jaringan, menyiapkan dukungan dari para alumni maupun masyarakat jika sewaktu-waktu Gus Hans declare maju.
"Biarlah Gus Hans yang berproses dan berkomunikasi dengan Parpol. Tugas kita, menyusun jaringan di bawah, terus bergerak menyentuh langsung masyarakat," ucapnya.
Tetap Berpikir Realistis
DESAK MAJU PILWALI: Gus Hans bersama keluarga dan alumni Darul Ulum di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Sementara itu Gus Hans mengucapkan terima kasih atas inisiatif para alumni untuk menggelar istighotsah secara rutin di poskonya. Istighotsah akan digelar sebulan sekali, minggu ketiga setiap Jumat malam.
"Ini yang paling utama adalah istighotsah, karena ini amalan-amalan yang lahir murni dari bumi Darul Ulum," kata kiai muda yang juga wakil ketua DPD Partai Golkar Jatim tersebut.
Soal desakan maju di Pilwali, Gus Hans tetap konsisten dengan ucapannya. Sejak Pilgub Jatim 2028, dia menegaskan santri Darul Ulum tidak perlu diarah-arahkan karena mereka realistis, sehingga akan memahami langkah realistis yang dilakukannya.
"Jadi saya akan tetap menggunakan hitungan-hitungan realistis, yaitu melalui survei dan pengamatan para ahli. Dari situ kita semakin tahu kehendak masyarakat Surabaya seperti apa, biar enggak nggege mongso (kelewat nafsu)," jelasnya.
Dasar itu pula, lanjut Gus Hans, yang membuat dirinya memiliki kepercayaan hingga melangkah sejauh ini, walaupun belum secara resmi mendeklarasikan maju di Pilwali Surabaya. "Tapi ini bisa jadi modal lah," tegasnya.{*}
» Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya, Gus Hans