Khofifah ke Pengganti Syahri Mulyo: Hati-hati Pakai Anggaran

HATI-HATI SOAL ANGGARAN: Khofifah lantik Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo. | Foto: Barometerjatim.com/NATHA LINTANG
SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan pentingnya mengelola keuangan daerah dengan mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.
Hal itu disampaikan Khofifah saat melantik Maryoto Birowo sebagai Bupati Tulungagung sisa masa jabatan 2018-2023 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (13/8/2019) sore.
Maryoto sebelumnya menjabat sebagai wakil bupati yang kemudian menjadi Plt Bupati Tulungagung. Hal ini karena kepala daerahnya, Syahri Mulyo terjerat kasus korupsi dan sudah berkekuatan hukum tetap (inchracht) dan telah diberhentikan oleh Mendagri.
Khofifah pun mengingatkan Maryoto dan para kepala daerah lainnya, agar lebih berhati-hati dalam menggunakan anggaran.Para kepala daerah agar memaksimalkan belanja APBD, diutamakan untuk pelayanan publik bagi masyarakat, kata gubernur pertama di Jatim itu.
Selain berhati-hati menggunakan anggaran, Khofifah juga meminta Maryoto untuk memprioritaskan penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, meningkatkan kesempatan kerja, investasi dan ekspor, serta peningkatan kualitas pendidikan serta kesehatan.
Yang juga tak kalah penting adalah melakukan kerja sama dan sinergitas dengan daerah lain, untuk mendukung sinergitas dan efektifitas penyelenggaraan pembangunan, katanya.Juga meningkatkan kualitas pelayanan publik, menerapkan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, serta menjalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan DPRD serta Forkopimda setempat, sambungnya.
Khofifah juga berpesan agar diinisiasi pembangunan berbasis kewilayahan seperti yang sedang berjalan di Kabupaten dan Kota Malang serta Kota Batu.
Pengembangan kerja sama berbasis kewilayahan tersebut dikenal dengan Malang Raya. Begitu pula Pawitandirogo yang mencakup Pacitan, Ngawi, Magetan, Madiun dan PoronogoUntuk wilayah Tulungagung dan sekitarnya bisa lebih dimaksimalkan kerja sama dengan Trenggalek, Kediri dan Blitar, katanya.
Di sisi lain, meskipun angka kemiskinan dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tulungagung di bawah rata-rata provinsi, tetap harus menjadi perhatian agar lebih signifikan lagi ke depannya. Mengingat, Tulungagung memiliki peran strategis terhadap agregat indikator kesejahteraan Jatim.
» Baca Berita Terkait Khofifah, Tulungagung