Kapal Tenggelam di Sumenep, Ini yang Salah di Mata Senator

Reporter : barometerjatim.com -
Kapal Tenggelam di Sumenep, Ini yang Salah di Mata Senator

ILUSTRASI: Pencarian perahu tenggelam. | Foto: IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Kecelakaan maut di kepulauan Sumenep, yang mengakibatkan dua penumpang tewas dan belasan hilang, menyisakan duka mendalam. Terlebih kecelakaan serupa sering terjadi di wilayah ini.

Menurut Anggota DPD RI asal Jatim, Ahmad Nawardi, kecelakaan laut rute Kalianget menuju pulau-pulau di Sumenep memang sering terjadi. Bahkan jika ditotal korbannya sudah mencapai ratusan jiwa.

Sebelumnya pada Maret 2018, perahu kayu bernama Kota Baru dihantam ombak di perairan Pulau Sapeken. Kapal tersebut membawa rombongan santri dari Pondok Pesantren Abu Hurayrah. Akibat kecelakaan tersebut empat orang meninggal.

Karena itu, Nawardi mendesak pemerintah untuk memperbaiki moda transportasi laut, khususnya di wilayah kepulauan.

Saya sebagai senator dari Jatim yang sering di rapat-rapat komite, saya menyampaikan kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar pemerintah wajib menyiapkan kapal layak untuk orang pulau, tegasnya.

Menurut anggota Komite 2 DPD RI itu mendesak Kemenhub untuk memperbaiki pelayanan keamanan transportasi laut,  di antaranya memodernisasi infrastruktur pelayaran.

Kapal-kapal penumpang yang umurnya sudah tua dan tak laik jalan harus di parkir, dan menyiapkan mode transportasi laut yang layak dan modern di setiap pulau.

"Dengan harapan tidak ada lagi kecelakaan laut yang merenggut nyawa manusia," tegas pria yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jatim itu.

Secara regulasi untuk memperbaiki pelayanan pelayaran, tegas Nawardi, Komite 2 sudah mengajukan revisi Undang-undang (UU) No 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.

Banyak hal yang akan kita perbaiki dari UU tersebut, di antarnya standar operasional pelayaran dan pelayanan bagi penggunaan transportasi laut, pungkasnya.

» Baca Berita Terkait DPD RI

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.