Dinilai Tak Wajar Pemilih Pilpres di Jatim Naik 5,1 Juta dari Pilgub

Reporter : barometerjatim.com -
Dinilai Tak Wajar Pemilih Pilpres di Jatim Naik 5,1 Juta dari Pilgub

Prabowo-Sandi kalah di Jatim, Soepriyatno (kiri) sebut Pilpres curang. | Foto: Barometerjatim.com/roy hsPrabowo-Sandi kalah di Jatim, Soepriyatno (kiri) sebut Pilpres curang. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs
Prabowo-Sandiaga kalah di Jatim, Soepriyatno (kiri) sebut Pilpres curang. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs

SURABAYA, Barometerjatim.com Tudingan kecurangan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 kian gencar dihembuskan kubu Capres-Cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Tak terkecuali di Jawa Timur.

Ketua Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Jatim Prabowo-Sandiaga, Soepriyatno menyebut, kecurangan tersebut bisa dibaca dari sejumlah kejanggalan bahkan sejak penetapan DPT (Daftar Pemilih Tetap) .

"Satu, kita lihat, DPT bermasalah 7,6 juta lebih belum diselesaikan oleh KPU," katanya saat buka puasa bersama Cawapres 02, Sandiaga Uno di kantor BPP Jatim di Jalan Gayungsari, Surabaya, Rabu (15/5/2019) sore.

Kejanggalan berikutnya dan sangat tidak wajar, menurut Soepriyatno, ketika pelaksanaan Pilpres 2019 jumlah partisipasi pemilih naik tajam 5,1 juta dibandingkan saat Pilgub Jatim 2018 yang dimenangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

"Partisipasi pemilih Pilgub kemarin hanya 20,3 juta, tetapi dalam Pilpres ini, dalam waktu kurang dari satu tahun, meningkat menjadi 25,5 juta. Artinya ada DPT bermasalah tambah 5,1 juta lagi," katanya.

Menilik kembali rekapitulasi hasil penghitungan suara KPU Jatim di Hotel Singgasana Surabaya yang rampung 11 Mei lalu, untuk Pilpres jumlah suara sah dan tidak sah yakni 25.511.241. Rinciannya, suara sah 24.672.915 dan suara tidak sah 838.326.

Dengan jumlah DPT Pilpres di Jatim sebanyak 30.912.994 pemilih, artinya ada 5.401.753 pemilih yang tidak datang ke TPS atau tidak menggunakan hak pilihnya. Sedangkan partisipasi pemilih cukup tinggi, mencapai sekitar 82,53 persen.

Dari 24.672.915 suara sah, pasangan calon nomor 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin meraup 16.231.668 suara (66,7 persen) dan pasangan calon nomor 02, Prabowo-Sandiaga meraih 8.441.247 (34,3 persen) atau selisih 7.790.421 (32,4 persen).

Bandingkan dengan Pilgub Jatim 2018. Dari DPT 30.155.719, jumlah suara sah dan tidak sah sebanyak 20.323.259. Rinciannya, suara sah 19.541.232 dan suara tidak sah 782.027.

Melihat jumlah DPT Pilgub Jatim sebanyak 30.155.719, artinya ada 9.832.460 pemilih yang tidak datang ke TPS atau tidak menggunakan hak pilihnya dengan partisipasi pemilih mencapai 67,39 persen.

Dari 19.541.232 suara sah, pasangan calon nomor 1, Khofifah-Emil Dardak mendulang 10.465.218 suara (53,55 persen) dan pasangan calon nomor 2, Gus Ipul-Puti Guntur meraih 9.076.014 (46,45 persen) atau selisih 1.389.204 (7,1 persen).

Dengan demikian, parsipasi pemilih di Jatim pada Pilpes 2019 naik 5.187.982 (15,14 persen) dari Pilgub Jatim 2018, sedangkan kenaikan DPT sebanyak 757.275.

Persoalkan Dokumen C7

KH Suyuthi Toha, doakan Prabowo-Sandiaga memenangi Pilpres 2019. | Foto: Barometerjatim.com/roy hsKH Suyuthi Toha, doakan Prabowo-Sandiaga memenangi Pilpres 2019. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs
KH Suyuthi Toha, doakan Prabowo-Sandiaga memenangi Pilpres 2019. | Foto: Barometerjatim.com/roy hs

Selain DPT dan partisipasi pemilih, kejanggalan berikutnya, lanjut Soepriyatno, sejak rekapitulasi di PPK (tingkat kecamatan) upaya kubu 02 meminta dokumen C7 (daftar hadir pemilih) ke KPUD tidak kunjung dipenuhi hingga rekapitulasi tingkat provinsi.

"Kenapa C7 penting? Karena menentukan jumlah kertas suara yang dicoblos, jumlah kertas suara yang sah maupun tidak sah, itu dari daftar hadir," kata politikus yang juga ketua DPD Partai Gerindra Jatim tersebut.

"Karena daftar hadirnya hilang, maka mereka (KPUD) mau memberikan kita 11 atau 12 persen bisa saja. Persentasenya tergantung dari algojo yang namanya KPUD. Mereka bisa nyoblosi sesukanya, bisa rekap sesukanya," ucapnya.

Karena itu, BPP Jatim Prabowo-Sandiaga, tegas Soepriyatno, menolak hasil Pilpres 2019 di Jatim. "Kami dari BPP menolak Pemilu yang curang!" tandasnya.

Hasil Pilpres, lanjut Soepriyatno, tidak bisa diterima, baik dari sisi administrasi maupun pertanggungjawaban publik.

"Maka kami menolak hasil rekap, mulai dari kecamatan, kabupaten maupun provinsi. Kami tidak menandatangani dan tidak bertanggung jawab," tuntasnya.

HASIL PILPRES 2019 DI JATIM

Jokowi-Ma'ruf: 16.231.668 (66,7%)
Prabowo-Sandiaga: 8.441.247 (34,3%)
Selisih 7.790.421 (32,4%)
Jumlah DPT: 30.912.994
Suara Sah dan Tidak Sah: 25.511.241
Suara Sah: 24.672.915
Suara Tidak Sah: 838.326.
Tidak Memilih: 5.401.753

HASIL PILGUB JATIM 2018

Khofifah-Emil: 10.465.218 (53,55%)
Gus Ipul-Puti: 9.076.014 (46,45%)
Selisih: 1.389.204 (7,1%)
Jumlah DPT: 30.155.719
Suara Sah dan Tidak Sah: 20.323.259
Suara Sah: 19.541.232
Suara Tidak Sah: 782.027
Tidak Memilih: 9.832.460

KENAIKAN DARI PILGUB KE PILPRES

Parsipasi Pemilih: 5.187.982 (15,14%)
Jumlah DPT: 757.275

» Baca Berita Terkait Pilpres 2019

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.