IPNU Jatim Ajak Pelajar Tak Viralkan Berita Hoax

Ilustrasi (Ist)
SURABAYA, Barometerjatim.com - Kabar wafatnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang viral di media sosial membuat masyarakat heboh. Sejurus kemudian muncul klarifikasi yang menyebutkan kondisi KH Hasyim Muzadi yang sedang dirawat di RS Lavalette Malang, semakin membaik.
Berita palsu tersebut menjadi salah satu berita yang cukup menyakiti hati masyarakat, khususnya Nahdliyin.
Maraknya berita palsu atau yang biasa dikenal dengan berita hoax meresahkan masyarakat. Meski pemerintah dengan tegas menyatakan akan menindak penyebar berita hoax ini namun kenyataannya masih banyak, khusunya di media sosial.
Karena itu, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Jawa Timur mengimbau pelajar untuk tidak mudah membagikan berita yang belum diketahui pasti sumber dan akurasinya.
Rekan-rekan pelajar harus bisa memilah dan menghindari informasi atau berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan khususnya di media sosial, tutur Ketua PW IPNU Jatim Haikal Atiq Zamzami.
Apalagi pengguna media sosial didominasi masyarakat usia muda yang di dalamnya sebagian besar adalah pelajar. Kenyataan ini diperparah dengan penetrasi ponsel pintar dan media sosial sehingga berita hoax mudah dan cepat menyebar.
Dia menjelaskan informasi menyesatkan banyak beredar melalui aneka jalur digital, termasuk situs online yang tidak jelas identitasnya. Apabila tidak hati-hati, pelajar bisa termakan tipuan hoax, bahkan ikut menyebarkan informasi palsu sehingga sangat merugikan banyak pihak.
Haikal mengapresiasi upaya pemberantasan hoax oleh pemerintah yaitu dengan memblokir sejumlah situs, media online abal-abal atau akun media sosial yang memuat informasi hoax.
Di sisi lain, pemerintah bersama komunitas masyarakat anti-hoax juga terus melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat menggunakan media sosial dan internet dengan bijaksana. spm