Kisah Mereka yang Terjebak sebagai Pemijat Plus-plus


Tak selamanya mereka terjerumus ke lembah prostitusi terselubung karena pelarian. Ada pula yang bernasib sial lantaran minimnya pengetahuan.
SURABAYA lagi ramai soal prostitusi online yang melibatkan dua artis ibu kota, VA dan AS. Keduanya diciduk Subdit V Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Jatim di hotel yang berbeda saat melayani lelaki hidung belang, Sabtu (5/1) siang.
Tapi prostitusi di Surabaya tak hanya marak lewat online, justru tumbuh subuh lewat sejumlah panti pijat. Jangan digeneralisir! Khusus panti pijat yang menyediakan layanan 'plus-plus' secara terselubung.
Mengapa mereka sampai masuk ke lembah prostitusi terselubung? Banyak faktor. Rata-rata klasik: Mulai sebagai pelarian hingga rasa kecewa yang membuncah akibat sebuah hubungan. Namun yang tragis, ada pula yang terjebak karena minimnya pengetahuan.
Para wanita ini, sebenarnya emoh menjadi terapis pijat. Meski tak dinafikkan sebagian besar rumah tangganya hancur atau merasa dikecewakan pasangannya.
"Kalau dari awal tahu kerjanya kayak gini (terapis pijat) yo emoh. Aku dibujuki (dibohongi, red)," terang Rani, nama aslinya minta dirahasiakan, kepada Barometerjatim.com, Jumat (4/1).
Rani adalah salah seorang terapis pijat di sebuah spa di kawasan Embong Malang, Surabaya. Sudah enam bulan ini dia 'terjebak' di ruang sekat kamar-kamar, sebagai tempatnya mencari rezeki.
Mulanya, tawaran itu datang dari teman SMP-nya di Kabupaten Nganjuk. Kesuksesan dan kendaraan roda empat merk terkenal milik temannya tersebut, rupanya membuat Rani terbius.
Terlebih dia baru saja bercerai dengan suaminya. Di sisi lain, buah pernikahannya yang masih berusia satu tahun menjadi tanggungannya. "Aku diajak katanya cuma mijit, akhirnya minat," ujarnya.
Apalagi nama kantornya, kata Rani, memakai nama asing. Di dalam benaknya terbesit rasa penasaran dan harapan. Jika bekerja di perusahaan asing pasti menghasilkan banyak uang.
Sesampainya di Surabaya, Rani diterima bekerja dan harus menjalani pelatihan bersama beberapa calon terapis lainnya. Betapa terkejutnya Rani. Saat sesi latihan ternyata tidak hanya mengandalkan pijatan tubuh, tapi juga sampai ke alat kelamin pria.
"Iyeeuhhh banget, jijik! Rasanya mau nangis waktu tahu harus kayak gitu. Tapi mau keluar juga enggak bisa, sudah terlanjur diterima," tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Dia pun berjanji dalam hatinya, selepas massa setahun bekerja ingin berhenti dan kembali ke rumah bersama buah hati tercinta. "Ketika sudah ada tabungan pas, saya pasti keluar. Pulang! Kapok wis! imbuhnya.
Dikira Bekerja di Bank

Lain lagi dengan Sukma, juga nama samaran. Merantau dari Semarang, Jawa Tengah, dia sempat bekerja di kawasan Kembang Jepun, Surabaya. "Sempat kerja jadi bagian admin di toko buku," tuturnya.
Dia menginjakkan kaki di Kota Pahlawan selepas lulus SMK pada 2015. Selama dua tahun, dia mengais rezeki dan pengalaman di wilayah Surabaya Utara.
Kisahnya terjun sebagai terapis pijat tatkala mendapati sebuah lowongan kerja dari internet. Nama kantornya hanya tiga huruf, seperti singkatan dari lokasi tempat menarik uang tunai.
Dalam benak Sukma, nama itu adalah sebuah bank. Dia pun memberanikan diri bersama temannya untuk mengirim lamaran. "Waktu itu yang dipanggil teman saya. Meski enggak diterima saya ikut nganterin," terangnya.
Tak disangka, pewawancara tempat tersebut justru berminat kepada Sukma. Meski berulang kali menegaskan dirinya mengantar temannya, Sukma terus dirayu dan diiming-iming gaji tinggi.
Rupanya tawaran tersebut menyelamatkan teman Sukma, dan justru ibu satu anak ini yang terjebak ke dunia kelam. "Pikiranku kerja di bank. Njekethek (ternyata) nang panti pijet, waduw! katanya dengan nada sedikit kesal.
Meski sudah teken kontrak kerja selama setahun, ternyata gaji besar yang diimpikannya tak kunjung terwujud. Justru dia bertahan dengan menerima tips yang diberikan tamu.
Mulai dari blow job hingga ML, Sukam mendapat kisaran Rp 600 ribu per tamu. "Mijetnya cuma dikasih Rp 30 ribu per tamu, ucapnya.
Ya, Rani dan Sukma hanyalah segelintir kisah lain di balik gemerlapnya dunia prostitusi terselubung di Surabaya. Impian mendapat uang berlimpah hanyalah angan. Bukannya sukses yang diraih, malah terpuruk di sudut ruang kelam.
» Baca Berita Terkait Prostitusi