Kawal Suara Khofifah-Emil, Bara JP Kerahkan 60 Ribu Personel!

Reporter : -
Kawal Suara Khofifah-Emil, Bara JP Kerahkan 60 Ribu Personel!

SURABAYA, Barometerjatim.com - Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Jawa Timur siap mengerahkan 60 ribu personel untuk mengawal suara Khofifah-Emil Dardak. Upaya ini dilakukan guna mengantisipasi kecurangan di Pilgub Jatim 2018, 27 Juni nanti.

"Ada sekitar 60 ribu orang di Jatim, kita siapkan untuk membantu. Mulai seminggu ini sudah berjalan, termasuk pasca pencoblosan," kata Ketua Bara JP Jatim, Gianto Wijaya usai menyolidkan barisan bersama loyalis Jokowi lainnya, RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat) di Surabaya, Rabu (20/6/2018) malam.

Secara teknis, tambah Gianto, pengawalan suara akan dilakukan sejak di Tempat Pemungutan Suara (TPS). "Lalu pengawalan kotak TPS ke kecamatan dan kabupaten hingga provinsi, tegasnya.

Di sisi lain, dia juga mengutuk kampanye hitam yang dilakukan oknum tertentu untuk menjatuhkan pasangan Khofifah-Emil. Sebaliknya, pihaknya lebih memilih cara kampanye santun demi menjaga kondusifitas Pilgub Jatim.

"Kita terdidik tidak melakukan hoax atau black campaign. Biarkan orang melakukan itu, kita tidak! Kita menyajikan fakta dan berita yang benar," katanya.

"Sekali kita melangkah ke sana (melakukan kampanye hitam), integritas kita sudah jatuh. Tidak boleh hoax maupun black campaign. Tetap santun, idealis, tetap berintegritas, etika kita jaga.

Sifat Kerakyatan

Sementara itu Khofifah yang hadir dalam deklarasi bersama Bara JP dan RKIH mengatakan, pemimpin selayaknya memiliki sifat kerakyatan agar mudah membangun dan mendapatkan solusi masalah yang dihadapi masyarakat.

"Bagaimana seorang pemimpin melepaskan luxury untuk egitaliarisme beserta seluruh rakyat yang dipimpinnya tanpa jarak. Sehingga komunikasi dengan masyarakatnya lebih terbangun dan cair," katanya.

Rakyat, tambah Khofifah, butuh layanan yang cepat, sedangkan pemimpinnya butuh komunikasi yang cepat. Bahkan proses Pemilu pun belum menjamin lahirnya pemimpin yang layak dan pantas menjadi teladan masyarakat.

"Kita membutuhkan strong leader, strong commitment. Pada posisi inilah saya pada debat pertama menyampaikan bahwa membangun Jatim adalah menjadi bagian dari kemajuan peradaban bangsa. Membangun Jatim harus diniatkan meneruskan kejayaan nusantara," tegas mantan menteri Sosial tersebut.{*}

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.