Gus Muwafiq Sebut Bung Karno Danyang Bangsa Indonesia, Apa Maksudnya?

BLITAR | Barometer Jatim – Penceramah KH Ahmad Muwafiq (Gus Muswafiq) menyebut Proklamator RI, Soekarno alias Bung Karno sebagai danyang bangsa Indonesia.
"Kalau dalam bahasa Inggris disebut founding father (bapak bangsa)," katanya saat menyampaikan ceramah Haul Akbar Bung Karno di Kota Blitar, Jumat (20/6/2025) malam.
"Bung Karno danyange orang Indonesia. Dalam bahasa Jawa, danyang dari kata dahyang. Bukan bermakna roh penjaga apalagi hantu, tapi orang tua, leluhur," paparnya.
Dahyang, lanjutnya, punya rumah namanya punden. Oleh orang Indonesia menjadi tempat kembali. "Di Indonesia ada tradisi mudik," sebutnya.
Penceramah asal Yogyakarta ini pun mengapresiasi terlaksananya haul akbar Bung Karno oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar, berbagai elemen dan kelompok serta masyarakat tersebut.
"Alhamdulillah, masyarakat Indonesia kembali kepada leluhurnya, Bung Karno, tidak melupakan sejarah," ucap Gus Muwafiq.
Sementara itu Ketua DPP PDIP, Ganjar Pranowo yang hadir mewakili keluarga Bung Karno mengatakan, Bung Karno tetap hidup dalam sanubari rakyat. Bukan hanya sebagai tokoh sejarah, tetapi sebagai simbol harapan dan energi perjuangan yang tak padam.
“Bung Karno tetap hidup di hati rakyat Indonesia. Sebagai api yang terus menyala dan menjadi berkah bagi rakyat Indonesia,” tegasnya.
BERSAMA RAKYAT: Kader PDIP dan masyarakat umum hadiri haul akbar Bung Karno. | Foto: IST
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menekankan, perjuangan Bung Karno bukanlah jalan yang mudah. Dia menghadapi tekanan, pengasingan, dan penjajahan, namun tetap teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
“Bung Karno sosok yang luar biasa. Pejuang kemerdekaan, beliau melewati masa yang tidak mudah,” tambahnya.
Ganjar juga menyampaikan apresiasinya terhadap semangat rakyat Blitar yang menjadikan haul ini sebagai ruang pengingat dan pemersatu. “Acara ini pertama kali dihadiri oleh rakyat dalam suasana terbuka,” sebut Ganjar.
Jika acara haul seperti ini terus dilanjutkan setiap tahun, imbuhnya, maka Kota Blitar akan menjadi magnet spiritual dan historis bagi masyarakat Indonesia.
“Kalau haul ini digelar setiap tahun, maka tiap tahun masyarakat akan berbondong-bondong ke Kota Blitar, dengan membawa harapan dan tentunya mendoakan arwah Bung Karno,” ujarnya.
Haul ke-55 Bung Karno diikuti ribuan masyarakat dari berbagai penjuru Blitar Raya dan sekitarnya. Mereka tumpah ruah menghadiri haul perdana Bung Karno untuk masyarakat yang digelar di simpang empat Jalan Ir Soekarno, Kota Blitar tersebut.
Tak hanya sekadar hadir, warga berbondong-bondong membawa tumpeng secara sukarela, bergotong royong, dan memenuhi area utama.
Haul akbar ini menjadi istimewa karena untuk pertama kali digelar secara terbuka dan sepenuhnya dikhususkan bagi masyarakat umum, dengan nuansa kultural yang kental.
Diiringi lantunan shalawat dan rebana, warga duduk melingkar bersama dalam satu barisan kenduri rakyat.
Teladani Bung Karno
Ketua DPP PDIP yang juga Ketua PDIP Jatim, Said Abdullah mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk meneladani semangat, jiwa, dan pemikiran Bung Karno dalam kehidupan berbangsa.
“Sebagai bangsa, kita semua khususnya Gen Z dan milenial meneladani semangat, jiwa, dan pemikiran Bung Karno,” ucapnya.
Said menegaskan, yang paling relevan dari ajaran Bung Karno adalah Trisakti yakni berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan yang masih menjadi harapan kolektif bangsa hingga hari ini.
“Yang paling relevan, Trisakti Bung Karno yang pasti menjadi harapan bersama,” katanya.
Sedangkan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya haul akbar yang dikemas secara kultural dan merakyat.
Dia menegaskan, Bung Karno adalah anugerah besar bagi republik ini. Bukan hanya sebagai pemimpin nasional, tapi sebagai tokoh dunia yang mampu menyatukan rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang.
“Karena republik kita dianugerahi tokoh besar Bung Karno. Pemikiran dan karya beliau melintasi zaman,” ujar Syauqul.
“Bung Karno adalah simbol pemersatu bangsa Indonesia dan dunia. Bung Karno mendorong kemerdekaan bangsa lain. Bung Karno simbol konsolidasi dunia menuju takhta internasional,” imbuhnya.{*}
| Baca berita Bung Karno. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur