Adhy Karyono Sebut Pelantikan di Jatim Expo Bukan Ukuran Organisasi Maju, Sindir Ansor?

SURABAYA | Barometer Jatim – Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim, Adhy Karyono menyebut pelantikan pengurus di Gedung Jatim Expo bukan ukuran organisasi tersebut maju dan berkembang.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan pidato dalam pelantikan Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jatim masa khidmat 2024-2027 di Gedung PWNU Jatim, Minggu (20/4/2025).
“Jadi kalau tadi dikatakan dari Mas Rafli (Ketua PW IPNU Jatim, Muhammad Rafli Rifki Reza) bahwa kita belum bisa di Jatim Expo, Jatim Expo bukan sebagai ukuran bahwa organisasi itu maju dan berkembang,” kata Adhy.
Justru pelantikan di Gedung PWNU Jatim jauh lebih penting, karena Jatim Expo milik BUMD Pemprov Jatim sedangkan PWNU Jatim milik umat Islam semuanya.
“Oleh karena itu jangan takut, tadi (acara pelantikan IPNU Jatim) adalah prosesi yang sangat luar biasa,” tandasnya.
Adhy Karyono menyindir pelantikan Ansor Jatim? Entahlah, tapi yang pasti pernyataan eks Penjabat (Pj) Gubernur Jatim tersebut merespons seloroh Rafli ke Ketua PW GP Ansor Jatim, Musaffa Safril yang juga hadir di acara tersebut.
Rafli menyampaikan ke Safril, kalau sebenarnya pengurus IPNU Jatim juga ingin dilantik di Jatim Expo seperti pengurus Ansor Jatim tapi terbentur anggaran.
MERIAH: Pelantikan Ansor Jatim 2024-2028 digelar besar-besaran di Jatim Expo. | Foto: Barometerjatim.com/RQ
“Gus, terus terang sebenarnya kami juga ingin pelantikan di Jatim Expo. Cuma kemarin ketika kami iuran gus, iuran, iuran, iuran, dibuka, gak cukup. Ya, wajar adik tidak mungkin mengalahkan kakaknya,” kata Rafli yang disambut Safril dengan senyum.
Safril sudah dimintai komentar apakah merasa tersindir dengan pernyataan Adhy, namun hingga kini belum ada respons.
Sebelumnya, Ansor Jatim masa khidmat 2024-2028 yang dinakhodai Safril menggelar pelantikan secara megah dengan beragam rangkaian kegiatan dari pagi hingga malam di Jatim Expo, Minggu (12/4/2025).
Salah satu rangkaiannya yakni Gelar Pasukan Kader Ansor dan Banser se-Jatim yang dipimpin langsung Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin.
Sedangkan saat pelantikan malam harinya, dihadiri sejumlah tokoh penting. Namun tak terlihat Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Pun tak ada Wagub Emil Elestianto Dardak yang biasanya mewakili maupun Adhy Karyono.
Dalam rundown acara, Khofifah bahkan tertulis mengisi sambutan. Tapi karena tidak hadir, akhirnya ditiadakan. Selebihnya pejabat yang tampil di podium mengisi sambutan yakni Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto.
Tak Mau Berspekulasi
Mengapa Khofifah tidak hadir? Safril usai acara menuturkan, undangan sudah dikirim bahkan diantarkannya langsung tapi mungkin ada kesibukan lain.
“Mungkin beliau ada kesibukan, saya memaklumi itu. Gubernur pasti banyak agenda-agenda yang lain,” katanya. Selebihnya, Safril tidak mau berspekulasi soal ketidakhadiran Khofifah.
Soal mengapa pelantikan Ansor Jatim digelar di Jatim Expo dan tidak di Grahadi seperti yang dilakukan kepemimpinan sebelumnya, Safril mengatakan salah satu alasan ingin menunjukkan kalau Banom NU yang dipimpinnya bisa mandiri.
“Ya salah satunya karena rangkaian acaranya panjang dari pagi sampai malam, kita juga ada gelar pasukan. Saya rasa ini tempat yang strategis sekali, bisa menampung ribuan orang,” katanya.
“Kedua, akselerasi bisa lebih bebas karena dari pagi kegiatan kita sampai malam, jadi kalau di kantor agak resisten lah,” tandas Safril.
Selain itu, dia ingin menunjukkan kalau Ansor Jatim bisa menggelar acara besar secara mandiri.
“Ini kebetulan dikelola secara mandiri dan swadaya oleh sahabat-sahabat, kader dan pengurus. Mulai dari EO (Event Organizer), menyiapkan konsep-konsepnya, semuanya dikerjakan secara swadaya oleh sahabat-sahabat,” jelasnya.{*}
| Baca berita Ansor Jatim. Baca tulisan terukur Rofiq Kurdi | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur