Diwarnai Isak Tangis, Istri Sekjen Golkar Luncurkan Buku Jalan Surga untuk Ananda
SURABAYA | Barometer Jatim – Kepergian putra pertamanya, Muhammad Sutojoyo Sumthana Nashir masih meninggalkan luka mendalam bagi istri Sekjen DPP Partai Golkar Muhamad Sarmuji, Luluk Maqnuniah.
Wajah Luluk yang tampak tegar di balik kesedihan mendalam, memperlihatkan ketabahan seorang ibu yang begitu besar.
Momen itu kembali hadir dalam peluncuran buku Jalan Surga untuk Ananda Muhammad Sutojoyo Nashir yang berlangsung di kantor DPD Partai Golkar Jawa Timur, Surabaya, Selasa (7/1/2025).
Sambil mengenang, Luluk menceritakan bagaimana dirinya berusaha untuk tetap kuat saat merawat sang putra di RS National University Hospital, Singapura, beberapa bulan lalu.
Meski hatinya hancur melihat kondisi putranya, dia berusaha menahan tangis demi menjaga ketenangan hati anaknya selama menjalani perawatan.
"Sebenarnya, saat pertama mendengar penjelasan dokter, saya ingin menangis sekuat-kuatnya. Tapi saya harus menahan diri agar anak saya tetap tenang," ujar Luluk dengan suara bergetar, mengenang saat-saat penuh haru tersebut.
Peringati Hari Ibu
Peluncuran buku ini juga dalam rangka memperingati Hari Ibu. Luluk bersama Sarmuji berharap buku ini bisa menjadi inspirasi bagi para ibu, untuk tetap sabar dan kuat dalam menghadapi ujian hidup.
Dalam buku ini, Luluk menggambarkan perjalanan dirinya sebagai seorang ibu yang harus ikhlas menghadapi kenyataan, bahwa putra tercintanya divonis sakit parah hingga akhirnya berpulang.
"Dalam rangka Hari Ibu, kami berharap buku ini bisa memberi gambaran kepada ibu-ibu di luar sana, bagaimana seorang ibu harus kuat dalam menghadapi ujian dari Allah, terutama saat Allah menguji putranya yang sedang sakit hingga meninggal dunia,” ujar Luluk.
“Kami tidak bermaksud menggurui, karena kami percaya banyak ibu hebat di luar sana, tetapi ini adalah perjalanan kami," imbuhnya.
Luluk juga mengenang momen-momen terakhir bersama putranya yang sangat berkesan.
"Yang paling berat buat saya, ketika saya berdoa. Saya berdoa mengiba kepada Allah, pada saat titik terendah saya Allah membuka hati dan pikiran saya, mengingatkan betapa baiknya Allah terhadap kami," kenang Luluk dengan mata berkaca-kaca.
Sementara sejumlah ibu yang menghadiri peluncuran buku tak kuasa membendung air mata, mendengarkan kisah perjuangan Luluk dan keluarganya.
IKUT TERHARU: Salah seorang ibu tak kuasa menahan tangis saat peluncuran buku. | Foto: IST
Dalam masa-masa sulit itu, Luluk didampingi suaminya yang selalu berusaha memberikan dukungan terbaik.
"Selama di Singapura, saya tidak ingin mengganggu suami yang tengah fokus dengan urusan kampanye di Jawa Timur dan DPR RI. Ketika saya menerima kabar buruk, saya menahan diri untuk tidak menceritakannya. Baru saat berada di Singapura, saya bisa berbagi cerita," tambahnya.
Pesan terakhir dari Sutojoyo Nashir yang tak terlupakan bagi Luluk, yakni tentang pentingnya kesehatan.
"Dia pernah bilang: Ibu, kalau saya sehat, ibu juga akan kuat. Dan itu menjadi pesan yang saya pegang sampai sekarang," kenangnya dengan penuh haru.
Buku Jalan Surga Ananda Muhammad Sutojoyo Nashir tidak hanya menjadi sebuah kenang-kenangan tentang perjalanan hidup seorang ibu yang tabah, tetapi juga sebagai sebuah penghormatan bagi putra tercinta yang begitu banyak meninggalkan kenangan indah, terutama kebiasaannya yang gemar makan buah seperti melon, semangka, dan mangga.
Di tengah segala kesedihan, Luluk tetap berusaha untuk melihat ke depan, dengan harapan agar kisah mereka dapat menginspirasi banyak orang, terutama para ibu untuk tetap kuat dalam menghadapi setiap ujian hidup.{*}
| Baca berita Golkar Jatim. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur