Cegah Gangguan Kesehatan Mental Gen Z, Pemkab Banyuwangi Gandeng 2 RS Jiwa!
BANYUWANGI | Barometer Jatim – Pemkab Banyuwangi melakukan berbagai tindakan yang dapat mencegah gangguan kesehatan mental yang menyasar generasi muda, terutama Generasi Z (Gen Z) yang lahir antara 1997-2012.
"Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut, kami menggelar talkshow Kesehatan Mental Remaja yang menyasar ratusan peserta SMA–SMK," kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat membuka talkshow yang digelar di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Senin (25/11/2024).
Ipuk menjelaskan Gen Z ini tergolong kelompok rentan menjadi korban gangguan mental, termasuk kejahatan siber di era digital. Untuk itu, dia akan memperbanyak program-program terkait penanganan kesehatan mental bagi remaja.
“Kami telah meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai melakukan skrining kesehatan mental secara berkala pada remaja. Tenaga kesehatan, kader kesehatan jiwa akan didorong untuk proaktif memberikan layanan dan pendampingan bagi masyarakat yang mengalami masalah kesehatan mental,” ucap Ipuk.
“Di lingkungan sekolah, peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga lebih diintensifkan lagi. Ini perlu kerja sama antara orang tua dan guru, karena pengasuhan tidak boleh hanya diserahkan pada guru. Justru orang tua yang perannya sangat besar.”
Bisa Tularkan Ilmu
Dengan talkshow tersebut, Ipuk berharap pelajar yang menjadi peserta bisa menjadi duta atau menularkan ilmunya tentang pencegahan gangguan mental di sekolahnya dan lingkungan tempat tinggalnya.
Talkshow yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Kesehatan Nasional ini menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya Direktur RS Jiwa Menur Surabaya, drg Vitria Dewi yang sharing tentang tips mencegah penyakit mental pada remaja dan Konsultan Kesehatan Anak dan Remaja RSJ Menur, dr Ivana Sajogo.
Dalam kesempatan itu, Putri Indonesia Pendidikan dan Kebudayaan 2024, Melati Tedja juga sharing pentingnya menjaga kesehatan mental sehingga mampu berprestasi tanpa mengalami tekanan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat menambahkan Pemkab telah menyiapkan berbagai program, baik untuk pencegahan maupun penanganan kasus kesehatan mental.
“Kami bekerja sama dengan RS Jiwa Menur Surabaya untuk penanganan kasus jiwa ringan. Ada psikiater dan psikolog yang membuka hotline konsultasi selama 24 jam. Sedangkan untuk kasus kesehatan jiwa berat, Pemkab di-support RS Jiwa Lawang yang menyiapkan jasa rehabilitasi gratis,” ujarnya.
Menurut Amir, masalah kesehatan mental ini harus mendapatkan atensi besar dari seluruh elemen masyarakat.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan penderita gangguan jiwa tidak hanya secara individual atau secara klinis saja, namun harus melibatkan seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.{*}
| Baca berita Banyuwangi. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur