TARUNA TERBAIK AAL: Sermatutar (T) Samsul Huda ST Han (kanan) bersama rekannya sesama taruna AAL. Samsul dinobatkan sebagai Taruna Terbaik AAL, penerima Bintang Adhi Makayasa. | Foto: DOK Sebagian orang beranggapan kesuksesan seorang anak seringkali mewarisi reputasi orang tuanya, bak peribahasa: Buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Ternyata anggapan itu tidak berlaku bagi Samsul Huda, putra kelahiran Lamongan. SERMATUTAR (T) SAMSUL HUDA ST Han, anak ketiga pasangan Slamet dan Srikanah, warga Dusun Tutup, Desa Sidodowo, Kecamatan Modo, Lamongan, berhasil masuk pendidikan taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) dan lulus menjadi wisudawan dengan prestasi terbaik di antara 94 orang taruna.
Sosok
Dimas Kanjeng, Pria dengan Sembilan Perkara
SEMBILAN PERKARA: Dimas Kanjeng saat ditahan Polda Jatim. Dari hidup enak dan mewah kini berubah menjadi pria dengan sembilan perkara. | Foto: Ist Mulanya hidup enak dan mewah. Kini Dimas Kanjeng justru menjadi pria dengan kasus terbanyak di negeri ini: Mulai dugaan pembunuhan hingga penipuan. MASIH ingat Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng (46)? Bisa jadi dialah pria yang tersandung perkara terbanyak di negeri ini. Sekali berurusan hukum, langsung terjerat sembilan perkara sekaligus dalam waktu hampir bersamaan. Dua perkara sudah disidangkan di pengadilan.
Bambang Gentolet, Tetap Laku Tanpa Bendera Srimulat
TUTUP USIA: Bambang Gentolet, tetap laku meski tak lagi bergabung dengan Srimulat karena pandai meramu materi lawakan. | Foto: Ist
Sosok Kontroversial, Penelor Atlet Kaliber Internasional
PELATIH BERPRESTASI INTERNASIONAL: Nurul Ansori (kiri) bersama Gubernur Soekarwo, 'tangan dinginnya' lahirkan perenang dan peselam kaliber nasional maupun internasional. | Foto: Barometerjatim.com/TOMMY RABBANI Ajang penghargaan insan olahraga Jawa Timur kembali digelar Sie Wartawan Olahraga - Persatuan Wartawan Indonesia (SIWO-PWI) Jatim di Pasuruan, Rabu (22/3). Untuk kategori pelatih terbaik jatuh ke tangan Nurul Ansori. Siapa dia? DI DUNIA olahraga, khususnya aquatic, kiprah pria yang akrab dipanggil Ansori ini pasti akrab di telinga. Maklum, pria kelahiran Bangil, Pasuruan tersebut tercatat sebagai pendiri klub POR Suryanaga yang kerap melahirkan perenang dan peselam kaliber nasional dan internasional.
Moechtar, Begawan Sastra Jawa itu Berpulang
'BEGAWAN' SASTRA JAWA: Moechtar, kenapa harus orang-orang Sunda yang mempertahankan sastra Jawa? | Foto: Ist "Jangan tanya bagaimana dia meninggal, tapi tanyalah bagaimana dia menjalani hidup." MOECHTAR, mantan Pemimpin Redaksi (Pemred) Majalah Panjebar Semangat itu berpulang. Meninggal dunia di usia 92 di kediamannya Jl Pucang Asri 9, Surabaya, Jumat (17/3), sekitar pukul 02.15 WIB.
Darah NU Mengalir Deras di Negeri Samurai
DARAH NU: Bupati Trenggalek, Emil Elistyanto Dardak bersama istrinya, Arumi Bachsin dalam satu acara di Tulungagung. | Foto: Barometerjatim.com/Dok Darah Nahdlatul Ulama (NU) mengalir deras di tubuh Bupati Trenggalek, Emil Elistyanto Dardak. Bahkan dia tercatat sebagai aktivis muda NU sejak masih kuliah di Jepang, 2004 hingga 2006. Saat itu, Emil menempuh pendidikan pasca sarjana di Ritsumeikan Asia Pacific University. KETERTARIKAN Emil terlibat aktif di NU karena dalam syiar agamanya lebih mengedepankan prinsip keramahan dan lebih toleran. Maka, di medio 2004, dia menjadi penggerak eksistensi NU cabang istimewa (PCI) di Negeri Sakura.
Surga di Bawah Kaki Latifah
Hj Latifah Sanuri yang puluhan tahun mendampingi perjuangan Sunarto.
Kisah Heroik ‘Doktor Prostitusi’
GARDA TERDEPAN: Bersama Idial MUI menjadi garda terdepan dalam pembebasan area lokalisasi di Jawa Timur. Bersama Idial MUI Jatim, perjuangan Sunarto dalam membebaskan Bangunsari dari praktik prostitusi patut diapresiasi sekaligus memberi inspirasi bagi para dai di negeri ini. Rekam perjuangan itu bahkan dibuat disertasi dan mengantarkannya meraih gelar doktor prostitusi. RUMAH di Jalan Lasem 30-A itu terlihat sederhana. Begitu pula dengan penghuninya, sama sekali tak menonjolkan kemewahan. Padahal, di balik hidup sederhana yang dijalani bersama keluarganya, si empunya rumah kelahiran 1959 itu salah satu pejuang pembebasan prostitusi di lokalisasi Bangunsari, Surabaya.