KH Asep Saifuddin Chalim

Anwar Sadad: Kemarahan Kiai Asep pada Fadli Zon Hanya untuk Tutupi Kekurangajaran Romi!

SURABAYA, Barometer Jatim - Ketua Harian Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo-Sandiaga wilayah Jatim, Anwar Sadad menilai kemarahan kiai pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, KH Asep Saifuddin Chalim terhadap Fadli Zon hanya upaya untuk menutupi kekurangajaran Ketua Umum PPP, Romahurmuziy alias Romi."Kiai Asep hanya ingin menutupi kekurangajaran Romi!" tandas Sadad pada Barometerjatim.com, Minggu (10/2/2019), menanggapi Kiai Asep yang menyebut anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon kurang ajar terkait puisi berjudul Doa yang Ditukar.

Kiai Asep Marah Besar: Bandar Itu Ketua Geng, Fadli Zon Kurang Ajar!

SURABAYA, Barometer Jatim - Fadli Zon membantah kalau puisi "Doa yang Ditukar" untuk menyindir Ketua Dewan Syariah DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH Maimun Zubair atau akrab disapa Mbah Moen.Namun bagi Ketua Majelis Syariah DPW PPP Jatim, KH Asep Saifuddin Chalim, bantahan Fadli Zon hanya upaya untuk mengelak setelah puisinya dipersoalkan banyak pihak, terutama kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Kiai Asep: Sidoarjo Tak Lagi Basis PKB di Pemilu 2019, tapi PPP!

SURABAYA, Barometer Jatim - Pengasuh Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto dan Surabaya, KH Asep Saifuddin Chalim menegaskan Sidoarjo tak lagi menjadi basis Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tapi sudah berubah menjadi basis Partai Persatuan Pembangunan (PPP)."Itu kan dulu basis PKB. Sekarang kan basis PPP," katanya usai menghadiri Silaturahim dan Konsolidasi Relawan Kiai Santri untuk Pemenangan Caleg DPR RI, M Habiburrohman (Gus Habib) dari PPP yang dihadiri 7.000-an relawan di GOR Delta Sidoarjo, Rabu (30/1) sore.

Kiai Asep Ingatkan Para Kiai-Habaib: Jokowi Shalatnya Baik!

GRESIK, Barometer Jatim - Ketua Dewan Penasihat Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN), KH Asep Saifuddin Chalim kembali berpidato lantang dalam mengajak seluruh elemen masyarakat agar memilih Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.Setelah sebelumnya menyebut: Jika ada umat muslim tidak memilih Jokowi-Maruf berarti dia telah menginjak kepala Islam. Begitu pula warga Nahdlatul Ulama (NU) yang tidak memilih Jokowi-Maruf, bisa dikatakan telah menginjak kepala NU.