Peneliti: Langkah Tepat Demokrat Duetkan Khofifah-Emil

Reporter : barometerjatim.com -
Peneliti: Langkah Tepat Demokrat Duetkan Khofifah-Emil

KHOFIFAH-EMIL: Didampingi Susilo Bambang Yudhoyono dan Soekarwo, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak menunjukkan surat rekomendasi dari Partai Demokrat. | Foto: Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Direktur Lembaga Survei Regional (Lesure) M Mufti Mubarok menilai tepat langkah Partai Demokrat menduetkan Khofifah Indar Parawansa dengan Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak di Pilgub Jatim 2018.

Sebelumnya beredar foto Khofifah dan Emil sedang memegang map berlogo Partai Demokrat yang berisi surat rekomendasi. Sejumlah petinggi Demokrat pun membenarkannya, termasuk Sekjen Hinca Panjaitan.

"Sejak awal Emil memang fenomenal. Hasil survei Lesure, popularitas dan elektabitas Emil setara dengan Azwar Anas," kata Mufti, Selasa (21/11).

Baca: Demokrat Perkuat Sinyal Emil Bakal Dampingi Khofifah

Emil dinilai mencerminkan wilayah Mataraman dengan basis utama Partai Demokrat. Selain masih muda (33 tahun) juga memiliki istri seorang artis, Arumi Bachsin -- dalam banyak kasus Pilkada artis masih ampuh untuk mendulang suara.

"Pilgub Jatim perlu tokoh populis dan punya basis nasionalis yang banyak direpresentasikan oleh kekuatan Mataranam," nilai Mufti. Sementara basis kekuatan Demokrat ada di Dapil VII (Kabupaten Pacitan, Ngawi, Trenggalek dan Mangetan).

Kekuatan lain dari Demokrat di Jatim, lanjut Mufti, yakni Ketua DPD Partai Demokrat yang juga Gubernur Jatim, Soekarwo. "Siapapun yang didukung Pakde Karwo peluang untuk memenangi Pilgub Jatim cukup besar. Pengaruh Pakde Karwo dua kali menjadi gubernur Jatim masih kuat," katanya.

Baca: Peluang Dampingi Khofifah, Emil Bisa Ganti Baju Demokrat

Nah, paduan kedekatan Emil dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang asli Pacitan dan Pakde Karwo yang asli Madiun akan menjadi energi yang besar bagi Khofifah-Emil di Pilgub Jatim 2018. Terlebih, Khofifah yang asli Surabaya dan punya basis di Tapal Kuda, memang perlu penyeimbang Mataraman yang kuat.

"Karena itu pertarungan head to head antara Gus Ipul-Anas versus Khofifah-Emil adalah pertarungan yang sepadan. Siapapun yang memang selisihnya akan tipis sekali," ucapnya.

Menghitung Poros Emas

Bagaimana dengan Poros Emas? Mufti menilai masih terbuka. Namun demikian, Gerindra, PAN dan PKS butuh menghitung memonet dan peluangnya. Sebab, akan sulit melawan kekuatan kedua poros yang ada.

"Siapapun yang akan diusung Poros Emas akan kesulitan menghadapi kedua calon yang sudah ada," tandasnya.

Baca: Belajar dari Syahri: Tinggalkan PDIP Malah Jadi Bupati

Bolehlah Poros Emas berhasil meraih kemenangan secara spektakuler di Pilgub DKI Jakarta 2017 lewat calon yang diusungnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Namun cerita sukses serupa sulit terulang di Jawa Timur.

"Tapi poros baru ini masih ada peluang sebagai kuda hitam dengan calon alternatif. Apalagi dalam Pilgub banyak kejadian yang di luar pengamatan kita. Karena itu, ketiga poros masih sama-sama berpeluang dan tampaknya Poros Emas akan mengusung La Nyalla-Masfuk," tuntasnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.