Ade Armando Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno, Aktivis 98: Ucapannya Ngawur!
SURABAYA, Barometer Jatim – Aktivis 98 asal Surabaya, Kusnan menyebut ucapan pegiat media sosial (Medsos) Ade Armando bahwa penolakan kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20 adalah klenik wangsit dari Bung Karno sebagai ucapan yang ngawur dan tak berpendidikan.
“Saya kasihan lihat Ade Armando. Omongannya ngawur dan tak berpendidikan. Padahal, katanya, dia dosen dan orang berpendidikan. Masak ketika ada elemen yang menyatakan menolak Timnas Israel berdasarkan alasan konstitusional, hukum internasional, atau aspek historis sejak era Bung Karno disebut sebagai klenik,” ujarnya, Selasa (4/3/2023).
Kusnan mengatakan, sebagai orang yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan, semestinya Ade tertarik mengkaji fenomena penolakan kepada Israel secara ilmiah berdasarkan kajian hukum internasional, geopolitik, atau kesejarahan. Bukan malah menyebut elemen publik yang menolak Israel, termasuk PDIP, dengan ucapan klenik atau wangsit dari Bung Karno.
- Baca juga:
Tentara Israel Serang Stadion Palestina, Pakar Hubungan Internasional: Kenapa FIFA Tak Beri Sanksi?
“Saya saja yang aktivis jalanan masih mau membaca literatur, bagaimana sebenarnya penolakan terhadap Israel itu karena faktor kemanusiaan, aspek hukum internasional, juga kesejarahan,” kata Kusnan.
“Besok saya akan kirimi buku-buku ke Ade Armando biar dia suka membaca lagi, jangan asal ngomong. Saya akan sisihkan penghasilan dari pekerjaan membuka warung untuk membeli buku buat Ade Armando,” imbuhnya.
Sebelumnya Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan Ade membuat pernyataan yang tidak benar. Sebab, sikap kader PDIP yang menolak Timnas Israel didasari dengan kesadaran dan pemahaman terhadap pemikiran Bung Karno serta kajian-kajian ilmiah. Hasto pun meminta agar Ade kembali ke kesadaran rasionalnya.
“Sikap para kader PDIP menolak Israel itu berdasarkan pemahaman terhadap pemikiran Bung Karno. Hasilnya enam alasan penolakan, yakni ideologi, konstitusi, sejarah, hukum internasional dan kemanusiaan universal, serta kekuasaan sayap kanan Israel,” kata Hasto.
“Kami juga berdiskusi dengan Gubernur Lemhannas dan beberapa pakar hubungan internasional. Lalu dilakukan lobi sebanyak tiga putaran di 2022 hingga 2023. Jadi tidak ada klenik. Saya menilai sikap Bung Ade yang biasanya mengajak berpikir rasional, kok justru terkesan tidak rasional?” tukasnya.{*}
» Baca berita Piala Dunia U-20. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan