Sumenep Habis-habisan Kejar PI 10%, Bupati Fauzi: Target Kita 2023 Harus Clear!

Reporter : -
Sumenep Habis-habisan Kejar PI 10%, Bupati Fauzi: Target Kita 2023 Harus Clear!
KEJAR PI 10%: Bupati Fauzi (kanan) gelar pertemuan dengan SKK Migas di Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometer Jatim – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menggelar pertemuan dengan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas perwakilan Jabanusa (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) di Surabaya, Kamis (19/1/2023). Apa yang dibicarakan?

“Saya ingin menegaskan sesuatu, bahwa terkait dengan eksplorasi itu ada beberapa indikatornya. Pertama terkait dengan PI (Participating Interest), salah satunya PI kita yang harus diselesaikan adalah Kangean Energy Indonesia (KEI),” ungkapnya, Sabtu (21/1/2023).

“Sampai saat ini dengan Permen (Peraturan Menteri ESDM) yang baru, sistem mandatory, secara langsung PI 10% itu tidak pernah berjalan di RI ini,” kata bupati yang berciri khas memakai blangkon tersebut.

Karena itu, dia minta KEI harus menjadi yang pertama, menjadi lokomotif untuk memberikan contoh pada perusahaan-perusahaan eksplorasi yang ada di Indonesia.

“Tetapi saya tidak berbicara Indonesia, skup saya Madura, karena ada beberapa kabupaten, ada Sumenep, ada Sampang yang saat ini mengejar PI-nya. Dan ini yang saya sampaikan pada perusahaan-perusahaan eksplorasi yang bereksplorasi di Pulau Madura,” kata Fauzi.

“Jadi agar PI ini cepat segera diselesaikan. Memang yang terdekat punya Pemkab Sumenep, karena kita intens komunikasi dan kolaborasi komunikatif dengan KEI secara terus-menerus,” imbuhnya.

Mengapa PI 10% tidak berjalan? Fauzi menilai karena cara pandang para perusahaan eksplorasi yang kelewat business oriented ketimbang social oriented.

“Saya tegaskan dari awal, apa yang diberikan Pemda melalui BUMD kita, PI 10%-nya itu tetap juga akan menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebenarnya. PAD yang akan menjadi sebuah program di Sumenep ataupun di Pulau Madura,” katanya.

“Maksud saya, itu harus segera diselesiakan juga PI 10% itu. Maka saya tegaskan jangan melihat fokus pada business oriented tapi social oriented, agar PI ini cepat selesai,” tegasnya.

Kalau business oriented, jelas Fauzi, para perusahaan eksplorasi pasti akan memastikan akuntasinya dan berhitung terus, membuat PI tidak akan kunjung jalan.

“Nah, saya harapkan KEI ini menjadi pelopor, lokomotif pertama untuk bisa menjadi contoh bagi perusahaan eksplorasi khususnya yang dari luar Indonesia. Ini KEI kan dari Indonesia, perusahaan lokal,” katanya.

Jadi PI 10% itu belum pernah direalisasikan? “Belum pernah ada di Indonesia ini setelah Permen yang baru, sistem mandatory. Makanya saya kejar ini, target kita 2023 ini harus clear, dan sumenep yang pertama kali bisa mendapatkan ini dengan perjuangan panjang,” ujarnya.

Selain PI, fauzi juga membicarakan soal CSR (Corporate Social Responsibility) baik yang formal maupun nonformal, serta terkait DBH (Dana Bagi Hasil) Migas.{*}

» Baca berita terkait Sumenep. Baca tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan. 

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.