Air Tak Kunjung Surut, Aktivitas Warga Terhenti

GENANGAN MASIH TINGGI: Banjir di wilayah Kota Mojokerto belum kunjung surut membuat aktivitas warga terhenti. | Foto: Ist
MOJOKERTO, Barometerjatim.com Sampai hari ini, Selasa (21/2), Kota Mojokerto masih dilanda banjir. Lokasi terparah terjadi di kawasan Kelurahan Gunung Gedangan dan Meri. Ketinggian air masih mencapai 50-70 Cm, merata di kawasan pemukiman, jalan serta gedung pemerintahan. Akibatnya, sejak semalam sebagian aktivitas masyarakat terhenti.
Entin, warga Gunung Gedangan mengatakan, sejak kemarin hanya bisa berdiam diri di rumah. Demikian pula anak-anaknya terpaksa bolos sekolah karena wilayah kelurahannya tergenang dengan ketinggian setengah meter.
"Saya dan keluarga bertahan di rumah saja, semoga siang ini tidak hujan dan air surut," kata ibu dua anak tersebut.
Sementara itu Walikota Mojokerto, Mahmud Yunus telah menginstruksikan jajarannya (Satpol PP, BPBD, Linmas) agar bekerjasama dengan polisi dan TNI membantu korban banjir. Bila banjir semakin membesar, walikota berharap warga mau dievakuasi ke tempat pengungsian yang telah disiapkan.
Baca: Jembatan Ambrol, Puluhan Siswa SD Tak Bisa ke Sekolah
Di sisi lain, dapur umum juga sudah beroperasi sejak kemarin. Pasokan makanan sudah dikirimkan ke wilayah yg terendam banjir. Begitu pula dengan tim kesehatan dari Dinkes Mojokerto sudah keliling membantu korban.
Banjir yang terjadi di Mojokerto akibat curah hujan tinggi yang turun sejak kemarin. Banjir tahun ini disebut walikota yang terbesar yang terjadi di Kota Mojokerto.
"Ini banjir besar di Kota Mojokerto, semoga segera surut dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," pungkas walikota dua periode tersebut.