Nada Jengkel Jokowi: APBD di Bank Masih Rp 193 Triliun, Belanja Daerah Baru 39,3, Hati-hati
HATI-HATI: Jokowi, ingatkan Pemda soal belanja daerah yang masih rendah dan dana di bank yang besar. | Foto: Youtube BI
SURABAYA, Barometerjatim.com Tak hanya Menteri Keuangan Sri Mulyani yang berharap Pemda segera membelanjakan anggarannya yang ngendap di bank. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan terlihat jengkel, lantaran belanja daerah masih rendah sementara APBD yang terparkir di bank sangat besar.
Belanja di daerah itu masih, sampai hari ini (per Agustus) belanja daerah, belanja APBD, baru 39,3%, hati-hati ini! Baru Rp 472 triliun, katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2022 yang disiarkan secara virtual, Kamis (18/8/2022).
Padahal ini penting sekali untuk yang namanya perputaran uang di daerah, pertumbuhan ekonomi di daerah, yang namanya APBD ini segera keluar agar beredar di masyarakat. Ini penting sekali, sambungnya.
Tak hanya soal belanja daerah. Nada jengkel Jokowi juga terlihat saat menyampaikan dana Pemda yang masih banyak terparkir di bank.
Saya cek APBD di bank, hal-hal kecil seperti ini harus saya cek dan saya harus tahu angkanya ada berapa uang APBD di bank. Masih Rp 193 triliun, sangat besar sekali. Harus didorong agar ikut memacu pertumbuhan ekonomi di daerah, ucapnya.Sebelumnya, dalam konferensi pers bertajuk APBN Kita, Kamis (11/8/2022), Sri Mulyani menyampaikan hingga Juli 2022 berlanja APBD baru Rp 432,11 triliun atau terkontraksi 6,6ri pagu belanja 1188,41 triliun. Ini berarti daerah baru memberlanjakan dananya 36,4%.
Namun dengan belanja yang masih cukup terbatas justru dana Pemda di perbankan per Juli masih tinggi, mencapai Rp 212,44 triliun atau sedikit turun Rp 8,51 triliun (3,85%) dari posisi Juni, Rp 220,95 triliun.
Tapi ini semuanya, tiga bulan berturut turut, dana dari daerah di perbankan berada di atas Rp 200 triliun. Mei Rp 200,75 triliun, Juni Rp 220,95 triliun, dan sekarang Rp 212,44 triliun, kata Sri Mulyani.
Dari Rp 212,44 triliun dana yang terparkir di bank, secara wilayah, Jawa Timur provinsi yang dipimpin Gubernur Khofifah Indar Parawansa menempati posisi tertinggi dengan nominal saldo Rp 22,94 triliun dan yang terendah Sulawesi Barat Rp 0,8 triliun.Meskipun sudah mulai mengalami penurunan dari Juni ke Juli (dari Rp 29,82 triliun ke Rp 22,94 triliun), namun tetap Jawa Timur yang paling tinggi dibanding yang kedua Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jawa Barat bahkan meningkat jumlah dana yang disimpan di perbankan, kata Sri Mulyani.
Kalau provinsinya sendiri yang paling tinggi dari dana yang disimpan adalah DKI Jakarta (Rp 7,33 triliun). Kemudian Jawa Barat dan Jawa Timur, dua provinsi lain yang cukup tinggi dana yang ada di perbankan. Nilainya bisa mencapai di atas Rp 6 triliun, jelasnya.
» Baca berita terkait APBD. Baca juga tulisan terukur lainnya Roy Hasibuan.