Emil Dardak Jauh-jauh ke Balikpapan Napaktilasi Perjuangan Kakeknya, Siapa Dia

-
Emil Dardak Jauh-jauh ke Balikpapan Napaktilasi Perjuangan Kakeknya, Siapa Dia
NAPAK TILAS: Emil Dardak di monumen Wiluyo Puspoyudo, Balikpapan, Kalimantan Timur. | Foto: Barometerjatim.com/IST BALIKPAPAN, Barometerjatim.com Di momen HUT ke-77 RI, Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak bertolak ke Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa (9/8/2022). Ada apa di sana? Rupanya suami Arumi Bahsin itu jauh-jauh dari Jatim untuk menapaktilasi monumen Wiluyo Puspoyudo. Sosok yang dahulu turut andil dalam peristiwa bersejarah Indonesia tersebut disebut Emil sebagai kakeknya. Nama Wiluyo Puspoyudo diabadikan menjadi monumen sekaligus taman kecil tepat di jalan dengan nama yang sama, yaitu Jalan Wiluyo Puspoyudo. Di seberangnya, terdapat rumah dinas Wali Kota Balikpapan. Menurut Emil, lokasi tersebut dahulu merupakan tempat tinggal kakeknya selama bertugas di Balikpapan. "Bulan Agustus ini adalah Bulan Kemerdekaan Indonesia. Ini waktu yang tepat bagi kita untuk mengenang perjuangan para pejuang bangsa dalam kemerdekaan dan pembangunan negeri ini," ucap Emil. Menurut Emil, Wiluyo dahulu merupakan perwira militer pertama yang mendarat di Kota Balikpapan semasa perang kemerdekaan. Selain itu, berandil dalam menggagalkan pembantaian yang direncanakan Belanda di Kaltim ketika menjabat menjadi Komandan Brigade E di Kaltim sejak 1945. Wiluyo, lanjut Emil, juga pendiri dan gubernur pertama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Pasca kemerdekaan, dia menjabat Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada 1966 ketika ketuanya, Chaerul Saleh ditangkap. "Jadi kakek saya ini, dikabarkan bernegosiasi dengan Belanda yang merencanakan adanya pembantaian pribumi di Kalimantan Timur. Dan semasa Chaerul Saleh ditangkap di 1966 beliau menggantikan sebagai ketua," kata Emil. "Nah, saya dapat kabar bahwa nama beliau diabadikan sebagai monumen, nama jalan, dan taman untuk mengenang perjuangannya," sambungnya. Hubungan Kalimantan-Jawa Mantan Bupati Trenggalek itu menambahkan, meski dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, kakek tersebut belum digelari pahlawan nasional. "Belum menjadi pahlawan nasional, karena itu perlu kajian akademis dan historis yang mumpuni. Jejak penguatannya serta pandangan dari tokoh setempat dan arsip harus dikaji," paparnya. Di taman kecil tengah kota itu, terdapat sebuah monumen tugu dengan kursi-kursi dan gazebo untuk bersantai. Didampingi Kapolres Balikpapan, Kombes Pol Thirdy Hadmiarso, Emil menyempatkan rehat sejenak di bawah gazebo sambil menikmati angin sore dan berbincang dengan beberapa pengunjung yang warga asli Jatim. Keesokan paginya, Rabu (10/8/2022), kepada Rektor Universitas Mulawarman Samarina, Prof Masjaya, Emil menceritakan pengalamannya melakukan napak tilas jejak kakeknya itu. Dia berharap, agar di bulan kemerdekaan ini banyak pemuda dapat menghayati dan menghargai perjuangan leluhur bangsanya. Emil juga mengatakan, sosok kakeknya di Kaltim ini juga menyiratkan hubungan yang telah terjalin lama antara pulau Kalimantan dan Jawa. Selaku Wagub Jatim, dia berharap agar hubungan Kaltim dan Jatim dapat terjalin kian kuat dengan adanya Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Salah satunya dalam roda dan pola ekonomi. Sejalan dengan Emil, Prof Masjaya juga tertarik untuk melakukan kajian akademis dan historis di universitasnya. Apalagi, Universitas Mulawarman sendiri memiliki prodi sejarah. Ini menjadi kesempatan baik bagi para civitas akademik untuk menggali lebih dalam sejarah Kaltim, termasuk soal gelar pahlawan nasional. "Betul memang, jika pemberian gelar Pahlawan Nasional memerlukan kajian akademis dan historis. Kami punya prodi sejarah dan itu bisa menjadi salah satu penelitian kami, kata Prof Masjaya. Lalu terkait IKN, akan kami komunikasikan strategi ekonomi apa saja yang bisa kami lalukan. Terutama terkait relasi dengan Jatim dan pengembangan akses dari Balikpapan ke Samarinda," imbuhnya. » Baca berita terkait Emil Dardak. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR.
Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.