Sesuai Target Triwulan Pertama Realisasi Pajak Daerah di Surabaya Capai Rp 579,7 Miliar

Reporter : barometerjatim.com -
Sesuai Target Triwulan Pertama Realisasi Pajak Daerah di Surabaya Capai Rp 579,7 Miliar

SESUAI TARGET: Musdiq Ali Suhudi, pajak daerah Surabaya hingga triwulan pertama sesuai target. | Foto: Barometerjatim.com/IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Realisasi penerimaan pajak daerah Surabaya hingga pertengahan Maret 2022 atau di triwulan pertama mencapai Rp 579.732.635.010. Capaian tersebut sekitar 12,16 persen dari target tahun ini Rp 4.768.251.212.071.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Surabaya, Musdiq Ali Suhudi menegaskan capaian pajak daerah hingga triwulan pertama tersebut sesuai target. Sebab, hingga akhir Maret 2022 ditargetkan mencapai 14-15 persen.

Sekarang kan posisinya sudah 12,16 persen,  insyallah sampai akhir Maret bisa tercapai lah itu (14-15 persen), kata Musdiq di kantornya, Kamis (17/3/2022).

Menurut Musdiq, target capaian pajak daerah 2022 sebesar Rp 4,7 triliun. Nilai ini naik sekitar Rp 900 miliar dibandingkan dengan 2021. Dia optimis target bisa tercapai karena kondisi pandemi di Surabaya mulai membaik.

Memang ada tren kenaikan dibanding sebelumnya ketika pandemi masih tinggi-tingginya, katanya.

Di Surabaya, lanjut Musdiq, ada sembilan objek pajak yang terus dimaksimalkan untuk memperoleh pendapatan, yaitu hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, air dan tanah, bumi dan bangunan, serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

Dari sembilan objek pajak itu, yang terlihat menunjukkan tren kenaikan adalah restoran, hotel, dan reklame, terangnya.

Sedangkan yang masih agak melambat adalah pajak hiburan karena memang belum beroperasi 100 persen. Dia mencontohkan kondisi bioskop yang kapasitasnya masih dibatasi 50 persen, termasuk pula hiburan mainan anak-anak dan juga fitnes serta gym yang sampai saat ini belum pulih.

Tempat wisata seperti KBS mulai naik tapi bergerak pelan, dan KBS ini menjadi salah satu penghasil besar dari pajak hiburan ini, katanya.

Selain itu, Musdiq memastikan target objek pajak yang paling besar adalah PBB dan BPHTB. Tahun ini, target pendapatan dari PBB sebesar Rp 1,4 triliun dan dari BPHTB sebesar Rp 1,3 triliun.

Jadi, 50 persen penghasilan kita memang berasal dari PBB dan BPHTB. Kondisinya saat ini belum pulih, karena sektor properti juga belum full pulih, tapi kami optimis akan semakin membaik, tegasnya.

Karena itu, Musdiq memastikan sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mencapai semua target. Di antaranya terus menumbuhkan kesadaran wajib pajak. Dia bahkan sudah berkomunikasi dengan masyarakat dan asosiasi supaya membantu menyadarkan wajib pajak.

» Baca berita terkait Pemkot Surabaya. Baca juga tulisan terukur lainnya Moch Andriansyah.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.