Istiqlal Tak Gelar Shalat Id, Masjid Al Akbar Malah Buka 45 Pintu

Reporter : barometerjatim.com -
Istiqlal Tak Gelar Shalat Id, Masjid Al Akbar Malah Buka 45 Pintu

PROTOKOL KESEHATAN KETAT: Persiapan Masjid Nasional Al Akbar gelar shalat Idul Fitri 1442 Hijriyah. | Foto: IST

SURABAYA, Barometerjatim.com Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta membatalkan rencana menggelar soal shalat Idul Fitri (Id) 1442 H. Penyebabnya, khawatir terjadi penularan Covid-19.

Keputusan berbeda diambil pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. Mereka tetap bersiap menggelar shalat Id, Kamis (13/5/2021), menyusul Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya Nomor 443/4882/436.8.4/2021 yang membolehkan dengan sejumlah ketentuan.

Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor menuturkan pihaknya sudah sangat siap. Termasuk melibatkan 300 relawan agar segala ketentuan dan protokol kesehatan (prokes) terjaga.

"Mulai Ring I itu yang di gerbang luar. Ring II di bilik disinfektan, untuk tes suhu, memberikan kantong plastik, menyemprot hand sanitizer. Lalu Ring III adalah among tamu dan itu sudah Bimtek," katanya, Selasa (11/5/2021).

Selain menyiapkan 300 relawan di tiga ring, lanjut Helmy, pintu Masjid Al Akbar sebanyak 45 akan dibuka seluruhnya biar sirkulasi udara lebih maksimal. Begitu pula soal sandal jamaah, ditaruh di kantong plastik untuk dibawa masuk ke dalam masjid.

"Tujuannya, karena prinsip kerumunan sebenarnya bukan masuknya tapi pulangnya. Kalau berangkat kan sendiri-sendiri, jam tak sama. Makanya Al Akbar tegas, pertama kali yang mewajibkan sandal dibawa masuk ya Al Akbar dan sekarang sudah diadopsi masjid-masjid lain," paparnya.

Nah, agar semua berjalan lancar, pengelola Al Akbar juga sudah melakukan simulasi dan tuntas sehingga jamaah paham. Termasuk kesiapan tim dokter serta tiga ambulans yang disiagakan. Intinya kesiapan sangat lengkap, baik dari sisi medis hingga engineering.

Lagi pula, kuota 15 persen sangatlah kecil dibandingkan dengan kapasitas Masjid Al Akbar yang mencapai 40 ribu. "Yang daftar online 6.000, yang ambil ID card 5.100-an kan kecil banget, di bawah 15 persen dan sudah kita close," katanya.

Tapi menurut Helmy, ini bukan persoalan besar dan kecil kuota, melainkan bagaimana kemampuan dan komitmen pengelola masjid dalam menjaga protokol kesehatan.

Terkait kesiapan, menurut Helmy, pihaknya membutuhkan waktu 15 hari yang dimulai sejak pertengahan Ramadhan. Mulai proses pendaftaran online, bikin ID card,  pengambilan ID Card, simulasi, hingga bimtek relawan.

"Bukan buru-buru, ini namanya antisipasi. Kalau hasil rapat semalam (Forkopimda Jatim dengan kepala daerah) tidak diperbolehkan shalat Id ya enggak shalat Id, buat apa memaksa. Soal yang sudah mengambil ID Card kan tinggal diberi tahu, selesai. Database-nya sudah jelas," ujarya.

"Tapi kalau kita tidak sejak awal melakukan persiapan dan tiba-tiba hari ini ada keputusan shalat Id boleh maksimal 15 persen dari kuota masjid, kita enggak bisa. Pakai apa kalau enggak ada persiapan matang," kata Helmy.

Imam Besar Minta Maaf

MASIH PENDEMI: Masjid Istiqlal tiadakan shalat Idul Fitri tahun ini karena masih pandemi Covid-19. | Foto: ISTMASIH PENDEMI: Masjid Istiqlal tiadakan shalat Idul Fitri tahun ini karena masih pandemi Covid-19. | Foto: IST MASIH PENDEMI: Masjid Istiqlal tiadakan shalat Idul Fitri tahun ini karena masih pandemi Covid-19. | Foto: IST

Di sisi lain, pihak Masjid Istiqlal Jakarta batal menggelar shalat Idul Fitri karena perkembangan kasus Covid-19 yang belum menunjukkan tanda yang lebih baik.

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar, semula pihak Istiqlal diberikan kesempatan membuka kuota 10 persen.

"Tetapi 10 persen dari 250 ribu itu sama dengan berapa. Itu juga pasti kita akan berjumpa di satu titik temu, misalnya di pintu tempat masuk, penitipan sandal," kata Nasaruddin saat jumpa pers.

Kemudian setelah melakukan simulasi dan mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi, maka disimpulkan Istiqlal seperti tahun lalu belum dibuka untuk shalat Id.

Nasaruddin juga meminta maaf kepada segenap jamaah, aimpatisan, pecinta Istiqlal, karena belum bisa membuka kembali terkait shalat Id.

"Mudah-mudahan, insyaallah Idul Adha nanti keadaan sudah lebih baik, maka kita akan buka untuk umum," katanya.

» Baca Berita Terkait Idul Fitri

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.