Eri Cahyadi Minta 648 CPNS Berani Inovasi dan Potong Birokrasi yang Rumit: Ojo Wedi!

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyerahkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 di Graha Sawunggaling, Rabu (28/5/2025). SK diserahkan melalui platform digital kepada 648 orang CPNS di lingkungan Pemkot Surabaya.
Penyerahan SK turut disaksikan Kepala Kantor Regional II Badan Kepegawaian Negara (BKN), Darmuji; Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko; Kepala PT Taspen Surabaya, Anne Roesfianti; dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Surabaya, Ira Tursilowati.
Turut hadir Kepala Kanwil Bank Mandiri Taspen Jawa Timur, Bagus Irawanto; Kepala Cabang Bank Mandiri Taspen Surabaya, I Made Dedy Sutrisna; Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani; serta jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Eri bersyukur, 648 orang CPNS telah menerima SK dan diterima di lingkungan Pemkot Surabaya. Setelah menerima SK, dia ingin para CPNS yang diterima bisa bekerja profesional di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Syukur alhamdulillah panjenengan diterima CPNS. Lebih bersyukurnya lagi, panjenengan daftar CPNS diterimanya di Kota Surabaya,” katanya.
Tidak hanya meminta para CPNS bekerja profesional, Eri juga ingin mereka menjaga dan meningkatkan integritas pelayanan serta kepercayaan masyarakat yang lebih baik lagi.
“Hari ini adalah pelayanan yang turun langsung ke masyarakat, bukan pelayanan yang mencari gagah-gagahan, bukan pelayanan yang seperti juragan, bukan,” kata Eri.
“Maka itu, kita harus mengubah paradigma yang ada di sini dan sebagai ASN (Aparatur Sipil Negara) harus bisa melakukan perubahan reformasi birokrasi dan berinovasi,” tandasnya.
CIUM TANGAN: Para CPNS bersyukur dan berterima kasih kepada Eri Cahyadi. | Foto: Barometerjatim.com/HPS
Selain itu, Eri meminta para CPNS untuk berani berinovasi dan memotong rantai birokrasi yang terlalu rumit. “Kalau terlalu banyak meja, potong, jangan takut,” katanya.
“Saya jaminkan, kalau panjenengan melakukan reformasi birokrasi dan usul ke saya, lalu kepala dinasnya melarang, saya pastikan kepala dinasnya langsung saya ganti hari itu juga, ojo wedi sampeyan (anda jangan takut).”
Tidak hanya itu, Eri yang juga Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) berpesan kepada seluruh penerima SK CPNS, agar tidak mudah terkontaminasi dengan hal-hal yang melanggar peraturan disiplin.
Dia menegaskan, jangan sampai ada ASN yang tidak bekerja dengan baik selama bertugas di lingkungan Pemkot Surabaya.
“Tidak boleh ada ASN yang menjadi makelar perizinan, tidak bekerja maksimal, hingga ingin mencari keuntungan untuk diri sendiri. Jangan terkontaminasi ketika masuk ke dalam dinas,” pesan Eri.
“Yang mungkin dulu di perizinan kemudian menjadi makelar, ada juga yang enggak mau bekerja tapi minta TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) itu juga ada, padahal dia tidak pernah turun bekerja. Tapi, selalu saya katakan, lawan yang seperti itu,” tegasnya.
Manfaatkan Digitalisasi
Eri menambahkan, dalam mewujudkan reformasi birokrasi, para CPNS harus bisa memanfaatkan digitalisasi ketika melayani masyarakat. Tujuannya untuk meminimalisir terjadinya praktik kolusi dalam pelayanan masyarakat, dan menciptakan birokrasi yang profesional.
“Birokrasi profesional, pelayanan publik cepat, maka tidak ada pelayanan di Pemkot yang tidak menggunakan digitalisasi,” ucap Eri.
“Karena saya tidak ingin, ada yang melayani secara manual dan tatap muka, kalau ada tatap muka maka terjadi pertemuan, dan terjadi (menerima) penghargaan dari orang yang dilayani, itu tidak boleh,” tegasnya.
Jika CPNS bisa menerapkan reformasi birokrasi profesional, lanjut Eri, maka Pemkot Surabaya bisa mengurangi angka kemiskinan, stunting, kematian ibu dan anak, serta mengurangi kesenjangan sosial antara orang miskin dan orang kaya.
“Maka dari itu saya berharap, CPNS yang hari ini menerima SK harus bisa mengubah Pemkot Surabaya menjadi lebih transparan, lebih pro kepada prestasi, pro kepada rakyat dan pelayanan publik, itu harus benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat,” harapnya.
Sementara itu Kepala BKPSDM Surabaya, Ira Tursilowati mengatakan, 648 CPNS yang menerima SK kali ini terdiri dari dua formasi. Yakni kesehatan dan teknis. Formasi tenaga kesehatan (nakes) 584 orang dan tenaga teknis 64 orang.
Ira menerangkan, CPNS yang menerima SK terdiri dari tiga golongan. Yakni Golongan III/B 82 orang, Golongan III/A 141 orang, dan Golongan II/C 425 orang.
“CPNS tersebut telah tertib perteknik dan telah ditetapkan SK pengangkatan sebanyak 648 orang,” jelasnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur