Hari Kartini, Banyuwangi Luncurkan Layanan Ruang Rindu

VIRTUAL: Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati resmikan Layanan Ruang Rindu Banyuwangi. | Foto: Barometerjatim.com/IST
BANYUWANGI, Barometerjatim.com Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawati resmikan Layanan Ruang Rindu di Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi bertepatan dengan Peringatan Hari Kartini, Rabu (21/4/2021).
Layanan Ruang Rindu ini merupakan inovasi dari Pemkab Banyuwangi. Ini adalah layanan perlindungan dan pemberdayan perempuan, kata Menteri Bintang saat hadir secara virtual di acara peluncuran Ruang Rindu.
Bintang mengaku mengapresiasi inovasi tersebut karena bersifat komprehensif, bukan sekadar konseling dan pendampingan hukum, medis, serta psikososial untuk perempuan korban kekerasan, tapi juga ada inovasi kemandirian ekonomi perempuan korban kekerasan.
Layanan Ruang Rindu, juga menjadi bagian dari gerakan perempuan melawan radikalisme. Bagi saya ini adalah program yang komprehensif karena memang problem perlindungan dan pemberdayaan perempuan itu multisektor. Saya salut, mengapresiasi. Karena tidak hanya perlindungan, tapi juga ada upaya pemberdayaan ekonomi perempuan korban kekerasan, ujarnya.
Menurutnya, Layanan Ruang Rindu menghadirkan penanganan perempuan korban kekerasan dari hulu ke hilir. Salah satu yang sangat menarik dari Ruang Rindu ini adanya pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas kekerasan. Luar bisa, ini mendapat penanganan dari hulu ke hilir. Ini dapat menjadi contoh program-program serupa di Indonesia, kata Bintang yang ikut menyaksikan pemberian alat usaha produktif untuk perempuan korban kekerasan.Atas apa yang dilakukan Banyuwangi ini, Bintang menyatakan siap mendukung program-program perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak di Banyuwangi. Kami akan berikan dukungan kepada Banyuwangi, termasuk DAK (Dana Alokasi Khusus) untuk penyelesaian kasus kekerasan dan pemberdayaan, janji Bintang.
Integrasi Sejumlah Program
Sementara itu Bupati Ipuk Fiestiandani menjelaskan, Layanan Ruang Rindu ini merupakan integrasi dari sejumlah program di Banyuwangi yang melakukan fungsi perlindungan dan pemberdayaan pada perempuan dan anak, mulai dari Banyuwangi Children Center (BCC) dan Pusat Pelayanan Terpadu, serta Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), termasuk Bengkel Sakinah untuk Program Pemberdayaan Perempuan.
Kalau dulu kan jalan sendiri, parsial, sekarang kami integrasikan program-program ini. Semua yang terlibat di dalamnya, mulai dari relawan BCC, P2TP2A, hingga aparat penegak hukum kerja bareng, ungkap Ipuk.
Tidak hanya layanan medis, hukum, dan psikososial dan rehabilitasi sosial, namun juga dilengkapi dengan pemberdayaan ekonomi. Bahkan, kami melengkapinya dengan ruang penguatan perempuan untuk melawan radikalisme yang telah menjadikan kaum perempuan sebagai garda terdepan pelaku terorisme, jelas bupati perempuan itu.Sejumlah program telah disiapkan Pemkab untuk pemberdayaan perempuan korban kekerasan, mulai bantuan alat usaha produktif, warung naik kelas, hingga fasilitasi izin usaha mikro.
Pendampingan medis, hukum, psikososial terus kami lakukan. Sejalan dengan itu, mereka kami bantu dengan berbagai program pemberdayaan agar bisa mandiri, kata Ipuk.
» Baca Berita Terkait Banyuwangi