Gus Ipul Mau.. Mau, Khofifah Malu.. Malu

Reporter : barometerjatim.com -
Gus Ipul Mau.. Mau, Khofifah Malu.. Malu

MODEL SIKAP POLITIK BERLAWANAN: Khofifah Indar Parawansa cenderung hati-hati dalam memilih Parpol, Saifullah Yusuf terkesan ingin memborong semua Parpol. | Foto: Barometerjatim.com/DOK

SURABAYA, Barometerjatim.com Perlahan, nama Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas mulai menjauh dari bursa calon gubernur Pilgub Jatim 2018. Menyisakan rivalitas Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan Khofifah Indar Parawansa. Jika akhirnya head to head, siapa yang akan lebih banyak didukung Parpol?

Direktur Surabaya Survey Center (SSC), Mochtar W Oetomo menilai, dalam komunikasi politik dengan berbagai Parpol, Gus Ipul cenderung bersifat terbuka dan verbal.

Bahkan selalu bersikap pro-aktif menjemput bola untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya dukungan Parpol. Ini terlihat dari safari politiknya bersama Ketua DPW PKB Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar pada Ramadhan lalu.

Baca: Gerindra Pimpin Koalisi Parpol Pengusung Khofifah

"Istilah gaulnya, Gus Ipul cenderung bersikap 'mau mau mau' berkerjasama dengan parpol apapun. Sebaliknya, Khofifah bersikap cenderung 'malu malu mau'," kata Mochtar, Rabu (2/8).

Dengan berbagai pernyataan, lanjutnya, Khofifah kerap menyatakan masih check sound atau menyamakan frekuensi, serta menunggu waktu untuk deklarasi. "Sesungguhnya itu sikap Khofifah yang mau tak mau sangat mengharapkan dukungan lintas Parpol," nilainya.

Tapi dengan menunda-nunda deklarasi terbuka, lanjutnya, Khofifah juga seakan-akan bersikap hati-hati dan selektif memilih calon partai pengusungnya. "Dengan keterbatasannya sebagai Mensos, Khofifah cenderung malu-malu tapi mau."

Pengajar di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) tersebut memaparkan, kedua model sikap politik yang berlawanan tersebut sesungguhnya sama-sama mengandung resiko. Gus Ipul yang terlalu verbal bisa dipersepsikan publik sebagai ingin mendominasi semua Parpol.

Baca: Rekomendasi PKB untuk Gus Ipul Belum Tuntas

"Ini mengandung resiko. Gus Ipul akan menjadi pihak tertuduh dalam mengupayakan wacana calon tunggal. Di siai lain dengan ikut mendaftar ke Demokrat, sementara di sisi lain sudah pasti diusung PKB," katanya.

Kalau tidak hati-hati, Gus Ipul bisa menciptakan suasana yang tidak nyaman antara Demokrat dan PKB, manakala masing-masing partai ingin menjadi leader dalam mengusung Gus Ipul.

"Sebaliknya sikap Khofifah yang malu malu mau itu kalau terlalu lama dipelihara, bisa membuat Parpol menjadi jengah karena merasa digantung dan tidak dihargai," tandasnya.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.