Disnak Duga Daging Impor di Jatim Rembesan dari Jakarta


SURABAYA, Barometerjatim.com Kepala Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Wemmi Niamawati tak membantah ada daging sapi impor beredar di wilayah kerjanya, termasuk di Surabaya yang ditemukan Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim.
Namun Wemmi menduga, peredaran daging tersebut akibat 'rembesan' dari wilayah Jakarta, karena Jatim telah menutup keran impor daging sapi dan kerbau untuk kebutuhan konsumsi.
Jatim tidak ada impor daging apapun. Tetapi memang ada distributor di Jakarta yang bahan impornya masuk ke Jatim, katanya, Kamis (27/12).
Kalaupun ada daging impor masuk ke Jatim, lanjut Wemmi, hanya untuk kebutuhan tertentu seperti hotel, restoran, catering dan industri. "Hanya itu yang direkomendasi. Tidak boleh untuk kebutuhan pasar tradisional," ungkapnya.
Sementara Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Disnak Jatim, Juliani Poliswari mengklaim sudah melakukan sidak ke beberapa daerah terkait kabar peredaran daging impor. Di antaranya di Jombang, Jember dan Tulungagung.
"Dari tiga daerah itu tidak ditemukan daging impor. Sedangkan di Surabaya belum menurunkan tim, menunggu koordinasi dengan tim Pemkot Surabaya," katanya.
Dia berharap, Pemkot Surabaya segera melakukan tindakan sebagai dasar berkoordinasi dengan Disnak Jatim untuk menangani masalah daging impor.
"Untuk turun ke lapangan kami harus koordinasi dengan Pemkot Surabaya dulu, karena ini wilayah mereka. Seperti yang sudah dilakukan di daerah lain," papar Yuli.
Sebelumnya, PPSDS menemukan peredaran daging impor di sejumlah pasar tradisional di Surabaya. Tak tanggung tanggung, memasuki masa Natal dan Tahun Baru suplainya mencapai satu kontainer (isi 20 ton) per hari. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung cukup lama.
Itu sudah lama, cuma dua bulan belakangan ini suplainya tambah banyak. Kalau dulu dua kontainer satu minggu, belakangan satu hari satu kontainer yang masuk, kata Ketua PPSDS Jatim, Mutowif.
» Baca Berita Terkait Pemprov Jatim, Disnak Jatim