Banyak Korban KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Pencarian Diperpanjang 3 Hari!

SURABAYA | Barometer Jatim – Operasi pencarian dan penyelamatan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali diperpanjang selama tiga hari, Rabu (9/7/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan kemanusiaan, karena masih banyak korban yang belum ditemukan.
Sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan dilakukan selama tujuh hari. Sedangkan pada Selasa (8/7/2025), operasi telah memasuki hari ketujuh yang merupakan batas akhir pencarian. Namun karena situasi di lapangan, masa pencarian diperpanjang.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berharap perpanjangan operasi ini akan membuahkan hasil yang optimal bagi pencarian dan penyelamatan korban.
"Kami berharap yang terbaik. Mudah-mudahan lebih banyak korban yang ditemukan sebelum batas waktu selesai. Terima kasih atas kerja keras seluruh pihak terkait dalam upaya penyelamatan dan pencarian korban," katanya.
Sementara itu Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan serta Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto mengatakan perpanjangan didasari atas dasar kemanusiaan.
“Atas dasar kemanusiaan dan arahan pimpinan di Jakarta, operasi SAR kami perpanjang hingga tiga hari ke depan,” ujarnya.
Sebagai Search Mission Coordinator (SMC), Eko meminta dukungan dan doa masyarakat agar proses pemetaan bawah laut oleh tim hidrografi bisa segera menemukan titik lokasi kapal yang tenggelam pada Rabu malam (2/7/2025) tersebut.
“Fokus utama kami saat ini adalah mengevakuasi korban serta menindaklanjuti hasil pemetaan bawah air yang dilakukan tim SRU laut dan tim hidrografi,” tegasnya.
Dia juga memerintahkan On Scene Coordinator (OSC) dan Search and Rescue Unit (SRU) untuk menyesuaikan taktik pencarian agar lebih efektif dan efisien. Selain itu, SRU underwater telah disiapkan untuk menyusun rencana penyelaman (dive plan) dengan tetap mengedepankan prinsip safety first.
“Mudah-mudahan dalam tiga hari perpanjangan ini kita bisa mencatat kemajuan yang signifikan,” harap Eko.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam pada pukul 23.35 WIB, Rabu 2 Juli 2025, saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kapal membawa 65 orang yang tercatat dalam manifes, terdiri dari 53 penumpang, 12 kru, dan 22 unit kendaraan.
Hingga hari ketujuh pencarian, tim SAR gabungan telah menemukan total 40 korban, dengan rincian 30 selamat dan 10 meninggal dunia.
Terkait update pencarian pada Rabu pagi (9/7/2025), dua jenazah laki-laki kembali ditemukan di perairan Jembrana, Bali. Jenazah pertama ditemukan sekitar pukul 07.00 WITA di Pantai Pebuahan, berjarak sekitar 2 kilometer dari garis pantai. Korban mengenakan celana pendek biru dan kaus hitam.
Jenazah kedua ditemukan sekitar pukul 06.00 WITA di Pantai Pengambengan, Bali. Korban diduga berjenis kelamin laki-laki, mengenakan celana pendek hitam tanpa baju.
“Kedua jenazah telah dievakuasi ke rumah sakit di Jembrana. Selanjutnya pada pukul 11.12 WITA, dibawa ke RSUD Blambangan Banyuwangi untuk proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI),” terang Eko.{*}
| Baca berita Tragedi Kapal Tenggelam. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur