Swasembada Daging, Pemprov Inseminasi 1,5 Juta Sapi

Reporter : barometerjatim.com -
Swasembada Daging, Pemprov Inseminasi 1,5 Juta Sapi

RAKORTEKNAS: Gubenur Jatim, Soekarwo pada acara Rakor Teknis Nasional II Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di Surabaya, Senin (11/12). | Foto : Ist

SURABAYA, Barometerjatim.com Pemprov Jatim telah melakukan inseminasi kepada 1,5 juta sapi betina untuk mewujudkan swasembada daging. Jumlah tersebut telah melampaui target program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang ditetapkan Kementerian Pertanian, yakni 1,2 juta akseptor atau sapi betina yang diinseminasi.

Jatim bisa mencapai target yang ditetapkan untuk program Upsus Siwab. Saya rasa Siwab adalah program yang sangat tepat untuk mewujudkan swasembada daging, terang Gubernur Jatim, Soekarwo pada acara Rakor Teknis Nasional II Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di Surabaya, Senin (11/12).

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, menjelaskan implementasi program Upsus Siwab perlu memperhatikan ketersediaan dan kualitas SDM. Jumlah SDM yang tersedia dalam implementasi program ini sebanyak 4.816 orang.

Baca: Jatim Tak Surplus Sapi, yang Ada Gagal Swasembada Daging

SDM tersebut terdiri dari petugas medik, petugas paramedik veteriner, petugas inseminator, petugas pemeriksa kebuntingan, petugas ATR (Asisten Teknis Reproduksi) dan petugas pelaporan Isikhnas (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi).

Pelatihan-pelatihan harus sering diagendakan agar kemampuan petugas di lapangan bisa memenuhi standar yang ada, ujarnya.

Menurut Pakde Karwo, upaya penambahan jumlah sapi memang penting namun pemenuhan gizi ternak juga harus dioptimalkan. Hal ini penting dilakukan, karena berdasarkan data, impor hasil penggilingan termasuk pakan ternak skalanya masih tinggi.

Baca: Klaim Stok Melimpah, Eh.. Jatim Malah Usung Sapi dari NTT

Apalagi di Jatim ketersediaan lahan untuk pembuatan pakan ternak sangat terbatas. Makanan ternak ini masih kendala serius bagi kita, imbuhnya.

Karena itu, Pakde Karwo mengusulkan, perlu dilakukan metode tumpang sari dengan perhutanan melalui program Pembangunan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Selain itu, hutan sosial yang sudah dicanangkan Presiden sebaiknya juga digunakan untuk penghijauan pakan ternak.

Ke depan saya harapkan bisa muncul hutan-hutan ternak, dimana kebutuhan pakan ternak bisa tercukupi lewat produksi yang dihasilkan di hutan, harapnya.

Baca: Tersengat Kasus Suap, Revisi Perda Sapi Ikut Tersendat

Pakde Karwo juga menyampaikan, tantangan yang dihadapi sekarang yakni konsumsi daging terus meningkat, pengendalian hewan ternak produktif, serta peningkatan populasi.

Untuk mengatasi hal tersebut, Pemprov Jatim telah membuat kebijakan dengan menerbitan Perda No 3 Tahun 2012 tentang Pengendalian Sapi dan Kerbau Produktif. Saya bahkan telah sering melakukan pemantauan langsung terhadap pemotongan hewan khususnya untuk sapi dan kerbau betina, tukasnya.

Tahun Kedua Upsus Siwab

Sementara itu Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementrian Pertanian, Ketut Diarmita MP menyampaikan 2018 merupakan tahun kedua pelaksanaan program Upsus Siwab yang diharapkan hasilnya lebih baik dari tahun 2017.

Melalui program ini akan dioptimalkan potensi sapi dan kerbau betina dalam negeri untuk terus menghasilkan anak dalam rangka menambah populasi ternak nasional. Keberhasilan Upsus Siwab ini membutuhkan kesadaran semua pihak yang terlibat untuk bekerja, bersinergi, dan simultan, terangnya.

Kegiatan Rakorteknas II ini diikuti peserta yang berasal dari dinas/kelembagaan yang membidangi fungsi PKH provinsi seluruh Indonesia dan dinas kabupaten/kota yang mendapatkan APBN PKH 2017, unit pelaksana teknis lingkup Ditjen PKH dan jajaran Ditjen PKH.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.