Soal Yerusalem, Ketum Muslimat NU: Cabut Keputusan Trump
JANGAN RUSAK UPAYA PERDAMAIAN: Khofifah Indar Parawansa bersama warga Muslimat NU Sampang, langkah Donald Trump hanya merusak upaya perdamaian Palestina-Isarel. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
JAKARTA, Barometerjatim.com Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mendesak agar Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mencabut keputusan atas pengakuannya terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Menurut Khofifah, langkah Trump hanya akan semakin memperburuk kondisi di tepi barat dan merusak upaya perdamaian Israel-Palestina.
Bukan tidak mungkin, konflik Israel-Palestina akan semakin membesar dan berlarut yang berdampak luas terhadap ekonomi, politik dan upaya membangun perdamaian global, katanya lewat pernyataan tertulis, Sabtu (9/12).
Baca: Istri Ketum PBNU Membantah: Tak Wawancara kok Jadi Berita
Seperti diberitakan, Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel lewat pernyataan resmi di Gedung Putih, Washington, Rabu (6/12) waktu setempat. Trump juga mengumumkan rencana pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pengakuan AS terhadap posisi Yerusalem sebagai ibu kota Israel tersebut, kata Khofifah, akan memperkuat posisi Israel dan melegitimasi permukiman di kawasan timur kota itu sebagai komunitas Israel yang sah.
"Ini adalah kemunduran dari seluruh proses perdamaian terkait konflik Palestina dan Yahudi yang tengah diupayakan negara-negara di dunia," tandasnya.
Muslimat NU Bersama Palestina
JANGAN RUSAK UPAYA PERDAMAIAN: Khofifah Indar Parawansa bersama warga Muslimat NU Sampang, langkah Donald Trump hanya merusak upaya perdamaian Palestina-Isarel. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN JANGAN RUSAK UPAYA PERDAMAIAN: Khofifah Indar Parawansa bersama warga Muslimat NU Sampang, langkah Donald Trump hanya merusak upaya perdamaian Palestina-Isarel. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
Khofifah menambahkan, Muslimat NU secara tegas dan konsisten mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan tetap bersama Palestina menentang segala kekejian yang dilakukan Israel. Apa yang terjadi di Palestina adalah krisis kemanusiaan yang mendalam dan berlarut-larut.
"Saya berharap Trump mencabut keputusan sepihak soal Yerusalem. Saya hawatir keputusan ini diambil semata untuk memuaskan massa pendukungnya saat kampanye Pilpres lalu," imbuhnya.
Baca: Kubu Gus Ipul Minta Khofifah Mundur, Muslimat NU: Enak Aja
Karena itu, Muslimat NU sebagai Organisasi perempuan terbesar di dunia dan Banom Nahdlatul Ulama (NU) mendukung penuh sikap pemerintah Indonesia.
Yakni mendorong negara-negara OKI untuk mengadakan sidang khusus, tentang masalah pengakuan sepihak ini dan meminta PBB segera bersidang menyikapi pengakuan sepihak AS, ujar Khofifah.