APBD Surabaya Rp 12 T Tak Cukup Hanya untuk Entas Kemiskinan, Ini Langkah Eri Cahyadi!

SURABAYA | Barometer Jatim – Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surabaya sebesar Rp 12 triliun tidak cukup jika hanya digunakan untuk mengentaskan kemiskinan. Karena itu, Pemkot memiliki skala prioritas yang harus dikerjakan selama lima tahun ke depan.
Eri mencontohkan penanganan banjir. Setelah warga diminta untuk mengusulkan titik rawan banjir dan jika seluruhnya dikerjakan menggunakan anggaran Pemkot Surabaya, maka biaya yang dialokasikan untuk penanganan banjir bisa mencapai sekitar Rp 9,3 triliun.
Selain itu, juga ada usulan Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) bisa mencapai kurang lebih Rp 2 triliun dan bantuan kesehatan mencapai Rp 1,4 triliun.
“Kemudian ada orang miskin yang rumahnya tidak layak huni, itu kalau ditotal seluruhnya bisa mencapai Rp 286 miliar. Nah, kalau sudah seperti ini, maka yang didahulukan yang mana?” kata Eri bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji mengawali hari pertama kerja dengan silaturahmi dan doa bersama serta menyantuni 50 anak yatim piatu di Balai Kota, Sabtu (1/3/2025).
“Sehingga harus ada yang namanya skala prioritas. Maka dari itu, saya berharap warga yang mampu itu mau menyumbangkan hartanya untuk orang yang tidak mampu,” tandasnya.
Hari pertama kerja tersebut usai Eri-Armuji menjalani retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah. Dalam silaturahim ini turut dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, organisasi masyarakat (Ormas), tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga pengusaha.
Eri mengatakan, di awal Ramadhan kali ini ingin menyelaraskan visi-misi program pembangunan Surabaya selama lima tahun ke depan bersama masyarakat.
Menurutnya, dalam membangun kota tidak bisa dilakukan oleh pemerintah dan wali kotanya saja, akan tetapi juga harus dilakukan bersama seluruh masyarakat Surabaya.
“Jadi hari ini saya memang memulai untuk menyamakan cara berpikir visi-misi dengan menyantuni anak yatim, tapi sebenarnya itu adalah berbagi. Karena apa? Kota ini tidak bisa bergerak sendiri tanpa ada peran masyarakat,” ujarnya.
Maka dari itu, Eri menyampaikan pada hari pertama kerja dirinya ingin mengajak warga yang mampu untuk menyisihkan sedikit hartanya untuk membantu warga yang kurang mampu.
“Saya berharap itu (warga) yang mampu mau menyumbangkan hartanya, untuk disumbangkan kepada orang yang tidak mampu, dan akan saya gerakkan setelah hari ini bekerja,” ujarnya.
Eri dijadwalkan akan menyampaikan visi-misi program Pemkot lima tahun ke depan dalam rapat paripurna di DPRD Surabaya, Senin (3/3/2025). Harapannya, setelah disampaikan visi-misi tersebut akan muncul skala prioritas yang akan dikerjakan Pemkot bersama DPRD Surabaya selama lima tahun ke depan.
“Saya yakin, dengan model seperti itu, lima tahun ke depan masyarakat Surabaya menjadi lebih sejahtera. Itu akan saya sampaikan semuanya, sehingga tidak ada lagi yang berbicara tanpa ada data,” ucapnya.{*}
| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur