TOLAK DIBEKUKAN: Unsi Fauzi (tengah), sebut Forum Kader NU Surabaya lecehkan pimpinan NU dan jamiyah. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
SURABAYA, Barometerjatim.com Nahdlatul Ulama (NU) tampaknya semakin terseret arus politik Pilwali Surabaya. Usai Forum Kader NU (FKNU) Surabaya meminta PWNU Jatim dan PBNU agar membekukan PCNU Surabaya, kini 23 Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) balik melawan.
Baca juga: Bulan Bung Karno, Adi Sutarwijono Ajak Kader Sarinah Doakan Megawati Ketum PDIP Lagi!
Mereka menyebut FKNU melakukan sejumlah kebohongan. Di antaranya mengatasnamakan MWCNU se-Surabaya, padahal dalam forum tersebut hanya ada satu MWCNU: Sukomanunggal. Selebihnya kumpulan orang-orang di luar struktural NU.
"Dan kami menganggap itu adalah gerakan politik, yang ingin mendelegitimasi PCNU sekaligus MWCNU yang ada di Kota Surabaya," kata Ketua MWCNU Wonokromo, Unsi Fauzi usai pertemuan tertutup di kantor PCNU Surabaya, Selasa (8/9/2020) malam.
Tak hanya berbohong, ke-23 MWCNU bahkan menyebut FKNU nyata-nyata melakukan pelecehan terhadap pimpinan NU, khususnya terhadap rais syuriyah dan ketua tanfidziyah serta jamiyah (organisasi)."Iya betul (pelecehan). Kami tidak terima itu, apalagi ada spanduk-spanduk yang kata-katanya sangat kotor. Itu pelecehan terhadap pimpinan dan tentu jamiyah," tegasnya.
Karena itu, ke-23 MWCNU mendorong PCNU Surabaya agar memanggil ketua MWCNU Sukomanunggal karena ikut serta terhadap gerakan yang disebutnya merusak marwah NU tersebut.
"Kami juga mendorong ketua PCNU untuk memanggil yang bersangkutan (ketua MWCNU Sukomanunggal) supaya diberi sanksi," ujarnya.Unsi menambahkan, langkah ke-23 MWCNU ini merupakan gerakan dari bawah yang merasa orang tuanya, pimpinan NU, dilecehkan. "Kami membuat forum bersatu untuk meng-counter berita-berita yang tidak benar," tandasnya.
Ke-23 MWCNU, lanjut Unsi, juga menegaskan tetap solid dan satu barisan di bawah duet kepemimpinan KH Sulaiman Nur-HA Muhibbin Zuhri, serta menolak segala upaya yang tidak sesuai dengan nidzom jamiyah.
Minta PCNU Dibekukan
Baca juga: VIDEO: Apa sih Dosa Adi Sutarwijono Sampai Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya?
TETAP SOLID: 23 MWCNU solid dukung duet kepemimpinan KH Sulaiman Nur-HA Muhibbin Zuhri. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS TETAP SOLID: 23 MWCNU solid dukung duet kepemimpinan KH Sulaiman Nur-HA Muhibbin Zuhri. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
Sebelumnya, FKNU Surabaya mengecam aktivitas 'nonton bareng' (Nobar) pengumuman rekomendasi PDI Perjuangan untuk pasangan bakal calon wali kota-wakil wali kota Surabaya di kantor PCNU, Jalan Bubutan Gang VI No 1.
Dalam video yang beredar, Muhibbin dan pengurus lain bersama tamunya terlihat ikut girang saat Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyebut pasangan Eri Cahyadi-Armuji yang mendapat rekomendasi.
Ketua FKNU Surabaya, Miftah Jauhari pun melakukan kecaman, karena aktivitas tersebut dinilainya bukan sebatas Nobar, tapi adanya dugaan afiliasi politik antara PCNU Surabaya dengan Eri Cahyadi.
FKNU kemudian mengimbau seluruh kader supaya menyelamatkan kantor NU, dan meminta PWNU Jatim serta PBNU segera membekukan kepengurusan PCNU Surabaya masa khidmat 2015-2020.Baca juga: Dicopot dari Ketua PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono Tegak Lurus dengan Megawati!
Namun dalam salah satu butir pernyataan sikapnya, ke-23 MWCNU menyebut FKNU telah menyebarkan kebohongan terkait penyalahgunaan kantor PCNU Kota Surabaya sebagai basecamp salah satu calon di Pilwali.
"Yang sebenarnya adalah menyerahkan Masjid Baiturrozak dari PT Citraland kepada PCNU Kota Surabaya," beber Unsi.
PERNYATAAN SIKAP: 23 MWCNU, keluarkan pernyataan sikap bantah Forum Kader NU Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS PERNYATAAN SIKAP: 23 MWCNU, keluarkan pernyataan sikap bantah Forum Kader NU Surabaya. | Foto: Barometerjatim.com/ROY HS
ยป Baca Berita Terkait Pilwali Surabaya
Editor : Redaksi