KORBAN PEMUKULAN: Lindha Gumada (berbaring) menjadi korban pemukulan PNS BLH Kabupaten Blitar. Lindha melakukan visum di RS Ngudi Waluyo Wlingi dan melaporkan kasusnya ke Polres Blitar. | Foto: Barometerjatim.com/RADITYA DP
BLITAR, Barometerjatim.com Aksi main pukul dilakukan oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Blitar di Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Tekan Pelanggaran, DKP Jatim Awasi Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
Peristiwa bermula ketika Lindha Gumada, pengusaha pupuk organik yang sedang mengurus perizinan dan konsultasi uji laboraturium di BLH Kabupaten Blitar, Senin (15/5).
Dari informasi yang dihimpun, sekitar pukul 12.00 WIB Gumada mendatangi kantor BLH dan ditemui dua pegawai BLH bernama Indra dan Arif.
Dalam konsultasi tersebut, Gumada menanyakan kepastian perizinannya yang berlarut-larut. Di sinilah terjadi sedikit perdebatan dan membuat Arif main tangan, memukul kepala Gumada hingga kacamatanya mengenai hidung dan menekan matanya.
Sontak Gumada kaget dan menangis histeris. Sebaliknya, Arif malah membentak, menggebrak meja serta melotot. Sementara para pegawai yang berada di ruangan tidak satupun yang berani menghentikan perlakuan Arif pada Gumada.
Melihat posisinya terancam, sambil menangis histeris Gumada keluar dan langsung bergegas menuju Polres Blitar untuk meminta perlindungan hukum serta melaporkan tindakan oknum PNS tersebut.
Baca juga: Gus Iqdam Pengajian Akbar di Kota Pahlawan: Saya Orang Blitar Bangga dengan Surabaya!
Baca: Tolak Hasil Muscab, 14 DPAC Layangkan Tuntutan ke DPW
Ditemui di ruangan Reskrim Polres Kabupaten Blitar, Gumada mengatakan bahwa ini merupakan potret pelayanan publik Pemkab Blitar yang sangat buruk.
"Saya sangat kaget melihat perlakuan seorang PNS dengan masyarakatnya sendiri memukul, apalagi saya seoerang perempuan. Bukannya tugasnya melayani dan mengayomi masyarakat," katanya kepada wartawan.
Baca juga: Percasi Jatim Gelar Kejurprov di Blitar, Cara Cak Fauzi Jaring Pecatur Andal di Daerah!
Gumada berharap kejadian ini tidak terjadi pada masyarakat lainnya dan meminta bupati menindak tegas oknum tersebut yang telah melakukan tindakan main tangan.
"Saya sudah melakukan visum, akibat kejadian itu hidung dan mata saya agak nyeri dan kepala saya pusing," ujarnya.
Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waluyo saat dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut. "Ya, kami sudah menerima laporan atas nama Lindha Gumada dengan kasus dugaan pemukulan oleh oknum PNS," katanya kepada wartawan.
Editor : Redaksi