PKB Tak Biarkan Pilgub Jatim Calon Tunggal, Sesumbar Punya Cara Kalahkan Khofifah!
SURABAYA | Barometer Jatim – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan Pilgub Jatim 2024 tidak akan berlangsung dengan calon tunggal, alias membiarkan petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak melawan kotak kosong.
“Ya janganlah, ngapain kotak kosong. Kasihan nanti kalau enggak ada sparring partner-nya,” kata Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar usai memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat (9/8/2024).
Halim yang juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) dipanggil sebagai saksi pelapor atas laporannya terhadap Sekjen PKB, Lukman Edy terkait ujaran kebencian, sehari sebelumnya.
Tak hanya menyiapkan lawan, Halim bahkan sesumbar bisa mengalahkan Khofifah meski saat ini elektabilitas incumbent tertinggi di sejumlah survei. “Oh ada caranya itu nanti ya,” katanya.
- FAKTA PKB DI PILGUB JATIM
> 2018: PKB mengusung Saifullah Yusuf-Puti Guntur. Kalah usai head to head dengan Khofifah-Emil Dardak.
> 2013: PKB mengusung Khofifah-Herman S Sumawiredja. Petahana Soekarwo-Saifullah Yusuf tampil sebagai pemenang.
> 2008: PKB mengusung Achmady-Suhartono kalah di putaran pertama. Soekarwo-Saifullah Yusuf tampil sebagai pemenang usai head to head dengan Khofifah-Mudjiono di putaran kedua.
Selain enggan menyebut cara apa yang dipakai untuk mengalahkan Khofifah, Halim juga masih merahasiakan calon yang akan diusung PKB.
Apakah calon itu mantan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar? “Salah satu opsinya adalah Kiai Marzuki, jadi.. tapi nanti akan saya kabarkan lebih lanjut ya,” ujarnya.
Ditanya andai PDIP menawarkan Tri Rismaharini alias Risma atau Abdullah Azwar Anas untuk berkoalisi, Halim menyampaikan akan mencari yang terbaik karena PKB tidak bicara dari mana dan latar belakang apa calon tersebut.
“Seperti disampaikan oleh Ketua Umum DPP PKB, PKB terbuka untuk calon kepala daerah dari mana pun asalnya, agamanya, sukunya, pokoknya yang baik untuk kepentingan masyarakat akan didukung,” jelasnya.
Halim juga tak mau berandai-andai apakah jagoannya di posisi Cagub atau Cawagub jika akhirnya berkoalisi dengan partai lain. “Kita tidak ngomong posisi, kita ngomong kepentingan masyarakat dulu,” sergahnya.
Jadi kapan calonnya akan diumumkan? “Secepatnya nanti ya. Engko tak kandani lek wis wayahe (nanti saya kabari kalau sudah waktunya),” ucapnya sembari tersenyum.{*}
| Baca berita Pilgub Jatim. Baca tulisan terukur Retna Mahya | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur