Tak Main-main! Ketum PBNU Sebut Kelompok Radikal Sedang Siapkan "Gaco" untuk Pilpres 2024
SURABAYA, Barometer Jatim – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya melontarkan pernyataan yang membuat bangsa ini harus waspada.
Apa itu? Dia menyebut ada kecenderungan kelompok-kelompok radikal yang memang punya ideologi dan agenda untuk mengganggu integritas nasional dengan memanfaatkan Pilpres 2024.
Hal itu dikatakan Gus Yahya saat acara silaturahmi dengan pimpinan media, tokoh lintas agama, pemuda, dan akademisi di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Rabu (11/1/2023) sore.
“Memanfaatkan Pilpres ini sebagai memomentum konsolidasi di antara mereka dengan mengusung satu simpul, yang akan mereka jadikan semacam ujung tombak atau kalau bahasa orang Jawa sebagai gaconya. Ada seperti itu,” tandasnya.
Namun gaconya tersebut, lanjut Gus Yahya, terkadang melakukan manuver-manuver kamuflatif, karena dia mungkin agendanya tidak selalu sama. “Kalau gaconya ini kan yang penting bisa jadi presiden, misalnya,” katanya.
- Baca juga:
Gus Yahya Tegaskan Tidak Ada Capres-Cawapres Atas Nama NU, Gimana Kalau Khofifah yang Maju?
“Tapi ini ada satu lapis kelompok-kelompok yang memang problematis sekali, yang kalau mereka menemukan momentum dan gaco bisa jadi ancaman yang sangat serius, lha ini yang perlu kita cegah,” sambung Gus Yahya.
Apakah gaco kelompok radikal itu sudah ada saat ini? “Ya mereka akan terus mencari dan mungkin masih menimbang-nimbang ada yang ini, ada yang itu, kita lihat nanti. Tapi kita perlu memikirkan potensi ancaman ini supaya semua siap,” katanya.
Gus Yahya juga menyampaikan agar masyarakat menjaga kepentingan bersama, kemaslahatan bersama, dan tidak perlu menjadikan momen Pilpres 2024 semacam hidup mati untuk mempertaruhkan segala-galanya.
“Tapi ini sekadar mekanisme untuk mewadahi ikhtiar kita bersama. Mari, yang paling penting kita pertahankan suasana yang aman, stabil, harmonis di antara kita,” ajaknya.{*}
» Baca berita terkait Pemilu 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.