Mundur dari Demokrat, Bayu Airlangga Berteduh di Partai Beringin atas Restu Pakde Karwo

Reporter : barometerjatim.com -
Mundur dari Demokrat, Bayu Airlangga Berteduh di Partai Beringin atas Restu Pakde Karwo
DARI DEMOKRAT KE GOLKAR: Bayu Airlangga (kanan) bersama Sarmuji, usai lepas baju Demokrat kini berbaju Golkar. | Foto: IST

SURABAYA, Barometer Jatim - Hengkang dari Partai Demokrat, Bayu Airlangga memilih bergabung Partai Golkar. Keputusannya berteduh di Partai Beringin tak lepas dari restu mertuanya, yakni mantan Gubernur Jatim, Soekarwo alias Pakde Karwo.

"Saya terbiasa dari saya kecil, setiap langkah besar yang akan saya ambil pasti dengan restu dari orang tua, termasuk setelah menikah ya restu dari mertua saya. Harus dengan restu beliau, karena restu orang tua ini ridhonya Allah," katanya di Surabaya, Selasa (24/5/2022).

Sebelum bergabung Golkar, Bayu mengaku intens melakukan komunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Muhammad Sarmuji.

"Sebetulnya komunikasi saya dengan Pak Sarmuji sudah beberapa kali. Kami bertemu dan saya sebetulnya mengenal beliau cukup lama, ya beliau adalah salah satu mentor saya yang banyak mengajarkan saya tentang politik," bebernya.

Soal pertimbangan utama memilih Golkar, politikus yang juga anggota DPRD Jatim itu memandang Golkar merupakan partai yang demokratis.

"Pertimbangan saya masuk partai ini yang paling utama adalah sistem demokrasi yang demokratis di partai ini. Di Golkar semua kader memiliki kesempatan yang sama, tidak ada suka atau tidak suka, kata Bayu.

"Setiap hal yang diperjuangkan untuk kebesaran partai sangat dihargai. Saya kira itu yang membuat saya tertarik dan saya mantap bergabung dengan Golkar," tegasnya.

Selanjutnya, Bayu akan mengikuti instruksi Sarmuji soal langkah politiknya di Golkar. Secara pribadi, Bayu sudah menyiapkan diri untuk maju dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

"Rencana ke depan, saya akan ikut perintah Pak Sarmuji sebagai Ketua Golkar Jatim. Saya pribadi memproyeksikan untuk maju ke DPR RI di 2024," imbuhnya.

Golkar Jaga Etika

Sementara itu Sarmuji menyatakan Bayu adalah kader potensial. Dia mengaku berkomunikasi dengan Bayu setelah mundur dari Demokrat.

"Bahwa kami melakukan pembicaraan itu setelah Bayu mundur dari Demokrat. Jadi secara etika kami menjaga betul sebelum Bayu menyatakan keluar dari Demokrat," kata Sarmuji.

"Kami tidak melakukan pembicaraan untuk membangun persepsi terhadap Golkar. Ibarat transfer pemain sepak bola, saat kontraknya habis baru kita melakukan pembicaraan, kami menjaga etika sesama partai," tandasnya.

Sarmuji memang beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Bayu. Dari sisi visi ada kesamaan untuk menata proses politik sebagaimana semestinya. Sebagai anak muda, Bayu dinilainya punya idealisme dan itu bisa disemaikan di Golkar.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu menambahkan, setiap kader yang masuk Golkar memiliki kesempatan yang sama untuk berproses hingga tingkat tertinggi. Sebelum Bayu bergabung dengan Golkar, Sarmuji juga sempat menceritakan suasana di Partai Beringin.

"Jadi Mas Bayu memiliki potensi untuk berkembang, dan saya menceritakan bagaimana suasana di Golkar. Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah, semua bisa berproses. Di Golkar tidak ada sekat, suasananya egaliter," kata Sarmuji.{*}

» Baca berita Demokrat. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.