Seniman Pocong Kecam Pembantaian di Rohingya
KECAM PEMBANTAIAN WARGA MUSLIM ROHINGYA: Taufik Monyong, seniman asal Surabaya mengenakan kostum pocong. Dia menggelar aksi teaterikal di depan gedung Grahadi Surabaya, Senin (4/9). | Foto: Barometerjatim.com/BAYAN AP
SURABAYA, Barometerjatim.com - Pembantaian atas ribuan --berdasarkan catatan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Rohingya-- warga muslim di Rohingya, Myanmar oleh militer setempat, dianggap tindakan sadis. Seluruh masyarakat dunia mengecam, termasuk seniman di Indonesia.
Kondisi memprihatinkan di negara bagian Rakhine inilah yang ingin divisualisasikan seniman asal Surabaya, Taufik Monyong di aksi teaterikalnya, Senin (4/8).
Dalam aksi tunggal yang dilakukan di depan gedung Grahadi Surabaya, Jalan Gubernur Suryo, Taufik mengenakan kostum pocong. Dia juga melumuri wajahnya dengan darah segar hingga menetes ke sekujur tubuh.
Ini sebagai gambaran, betapa keji dan sadisnya militer Myanmar yang telah melakukan pembantaian atas ratusan warga muslim di Rohingya, tutur Taufik.
Menurut alumnus Univeristas Negeri Surabaya (Unesa) ini, aksi pembantaian warga muslim Rohingya yang dilakukan tentara Burma (Myanmar) itu sama halnya merampas hak-hak warga negara.
Baca: Soal Rohingya, Jangan Terkesan Umat Buddha Mengamini
Militer Myanmar tak punya hati nurani. Saya mengutuk keras tragedi yang menimpa saudara-saudara kita, etnis Rohingya, kutuk Ketua Dewan Kesenian Jatim (DKJT) ini lantang.
Mantan aktivis 98 ini juga berharap, kejahatan kemanusiaan di Rohingya segera dihentikan agar konflik geopolitik di Myanmar segera berakhir.
Pemerintah harus segera mengambil tindakan dengan menyelamatkan pengungsi dan melakukan diplomasi, tandas mantan vokalis grup band lokal: Piknik ini.
Sementara dalam aksinya, seniman gondrong yang kerap mengenakan rok selutut ini mengawali dengan adzan. Kemudian dilanjutkan doa. Taufik juga membawa bendera Merah Putih dan poster bertuliskan: Save Rohingya Now.
Ya Allah, berikan perlindungan bagi saudara-saudara muslim kami di Rohingya yang saat ini tertimpa musibah karena kekejian militer Myanmar. Berikanlah tempat terindah untuk para korban dan berikan ketabahan untuk keluarga yang ditinggalkan, ucap Taufik di khusuk doanya.