8 Pelamar Lolos Seleksi Administrasi, Akankah Sekdaprov Jatim Diisi 'Pejabat Impor'?
SURABAYA | Barometer Jatim – Gambaran siapa calon Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim mulai terbaca. Ini setelah Panitia Seleksi (Pansel) yang diketuai Prof Mohammad Nuh menetapkan delapan pelamar lolos seleksi administrasi.
Delapan pelamar tersebut, enam dari internal Pemprov Jatim, yakni Kepala Dinas Kehutanan Jumadi, Kepala Dinas ESDM Nurkholis, Kepala BPKAD Bobby Soemiarsono, Kepala Bappeda Mohammad Yasin, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Benny Sampirwanto, dan Kepala BKD Indah Wahyuni.
Sedangkan dua lainnya yakni pejabat 'impor' alias eksternal Pemprov Jatim, yakni Sekda Kabupaten Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto dan Staf Ahli Menteri Sosial bidang Perubahan dan Dinamika Sosial, Adhy Karyono.
Bagi pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat seleksi administrasi, selanjutnya mengikuti seleksi assessment yang dilaksanakan pada 16-18 Maret 2022 di Assessment Center Badan Kepegawaian Negara.
Sekretaris Pansel Sekdaprov Jatim, Aries Agung Paewai menuturkan, semula ada sembilan pelamar yang masuk telah diteliti berkas administrasinya. Setelah melalui rapat pada Sabtu (12/3/2022), Pansel menetapkan delapan yang lolos. Satu pelamar dinyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan.
"Nama-nama yang lolos tersebut diurutkan berdasarkan abjad," terang Aries yang juga kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.
Sementara itu Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Mochtar W Oetomo menilai, siapa pun -- baik dari internal maupun eksternal Pemprov Jatim -- yang akhirnya terpilih menjadi Sekdaprov Jatim memiliki tantangan berat.
Andai pejabat 'impor' yang terpilih, apakah tidak akan menimbulkan friksi mengingat para kepala OPD Pemprov yang memenuhi syarat juga sudah 'antre' menjadi Sekdaprov setelah posisi ini sekitar setahun tak kunjung definitif?
"Pastilah! Jangankan dari luar, dari dalam saja itu kan pasti tidak mungkin diterima sepenuhnya. Kan ada saja pihak-pihak atau kelompok-kelompok yang tidak bisa langsung menerima," ujarnya.
Kalau terkait dengan pelaksanaan tugas, Mochtar yang juga direktur Surabaya Survey Center (SSC) berpandangan, tidak ada persoalan serius karena sifat birokrasi yang instruktif.
"Tapi lebih pada persoalan komunikasi. Tentu kan tidak mudah bagi orang baru untuk langsung bisa mendapatkan kesepahaman komunikasi dari semua unsur, dari semua pihak yang ada di Pemprov Jatim," katanya.
Berikutnya problem konsolidasi. Sebagai orang luar, secara psikologis pasti tidak mungkin langsung bisa melakukan proses konsolidasi dengan solid, rapi, dan cepat. "Itu tantangannya," ujarnya.
Selain itu, lanjut Mochtar, yakni problem koordinasi. Perlu waktu bagi pihak luar untuk mempelajari berbagai karakter dari tiap-tiap elemen yang ada di Pemprov Jatim," ucapnya.{*} 8 LOLOS: Delapan pejabat lolos seleksi administrasi calon Sekdaprov Jatim. | Data: Pansel/BKD Jatim 8 LOLOS: Delapan pejabat lolos seleksi administrasi calon Sekdaprov Jatim. | Data: Pansel/BKD Jatim
» Baca berita terkait Pemprov Jatim. Baca juga tulisan terukur lainnya Abdillah HR.