Haji Masnuh: Sidoarjo Tak Bisa Dipimpin Orang yang Ecek-ecek!
SIDOARJO, Barometer Jatim - Pasca Saiful Ilah terjaring OTT KPK, bupati Sidoarjo periode berikutnya diharapkan tidak sosok yang 'asal-asalan'. Terlebih tantangan dalam membangun kabupaten berjuluk Kota Delta tersebut begitu multikompleks.
"Untuk membangun Sidoarjo, tidak boleh orang yang ecek-ecek (tak sungguh-sungguh). Sidoarjo tidak bisa dipimpin oleh 'anak-anak', atau tokoh yang begitu-begitu saja," tutur mantan Bendahara Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) asal Waru, Sidoarjo, Haji Masnuh, Rabu (22/1/2020).
Sosok pasca Saiful Ilah, lanjut Masnuh, haruslah yang sudah pengalaman, berintegritas, bisa diterima semua kalangan, dan itu ada pada diri Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin alias Cak Nur.
"Cak Nur itu wakil bupati dan sekarang menjadi Plt bupati. Artinya dia punya pengalaman, apalagi reputasinya cukup meyakinkan dan tipe pekerja keras," tandasnya.
Masnuh mencontohkan, begitu ditunjuk sebagai Plt bupati, Cak Nur langsung tancap gas. Mambangun kembali harmonisasi di internal Pemkab, serta menyolidkan PAC PKB, Parpol tempat Cak Nur bernaung.
Cak Nur, lanjut Masnuh, juga terlihat aktif turun ke lapangan, termasuk tengah malam tadi mendampingi Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa bersih-bersih Kali Buntung di Waru.
"Cak Nur juga bisa diterima semua kalangan. Mulai di internal NU, LSM, hingga komunitas lainnya di Sidoarjo," ucap penasihat UKM Sentra Logam Waru tersebut.
Karena itu, Masnuh yakin masyarakat akan mendukung Cak Nur di di Pilbup Sidoarjo 2020. "Cak Nur itu pengabdi pada kejujuran. Saya akan bergerak ke grass root, mudah-mudahan masyarakat, termasuk juga tokoh NU bulat mendukung Cak Nur," ujarnya.
Seperti diberitakan, sejumlah kandidat bermunculan di Pilbup Sidoarjo 2020. Selain Cak Nur, ada pula Achmad Amir Aslichin (anak Bupati nonaktif Sidoarjo, Saiful Ilah), Ahmad Muhdlor Ali (anak KH Ali Masyhuri alias Gus Ali), hingga Kelana Aprilianto (ketua DPD Partai Hanura Jatim).{*}
ยป Baca Berita Terkait Pilbup Sidoarjo
