Gantikan SYL, Pakde Karwo Ketua Umum Asosiasi Gubernur

KETUM GUBERNUR SE-INDONESIA: Pakde Karwo dikukuhkan sebagai Ketum APPSI menggantikan Syahrul Yasin Limpo. | Foto: Barometerjatim.com/IST
SURABAYA, Barometerjatim.com Gubernur Jatim, Soekarwo resmi menjabat ketua umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) masa bhakti 2018-2019, menggantikan Ketum sebelumnya, Syahrul Yasin Limpo.
Pengukuhan sekaligus serah terima jabatan dilakukan laksanakan dalam acara Serah Terima Jabatan Ketua Umum APPSI dan Pembukaan Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama XVIII Tahun 2018 oleh Menteri Dalam Negeri di Hotel JW Mariott Surabaya, Kamis (19/4) malam.
Hadir dalam kesempatan itu, para gubernur maupun Plt dan Pj gubernur seluruh Indonesia, ketua DPRD Jatim, Kapolda Jatim, Pangarmatim, Kajati Jatim, Sekdaprov Jatim dan para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.
Usai dikukuhkan, Pakde Karwo menegaskan, terdapat empat prioritas utama yang akan dilakukannya sebagai Ketum APPSI. Pertama, menyampaikan kepada seluruh lembaga pemeriksa tentang legalitas organisasi APPSI.
Baca: Pengangguran Turun 787 Orang, Angkatan Kerja Naik 984 Ribu
Kedua, mengoptimalkan fungsi APPSI sebagai jalan menuju kesejahteraan masyarakat melalui tiga upaya, yakni meningkatkan pemberdayaan masyarakat lewat kelembagaan, pelayanan publik, serta mengajak masyarakat secara bersama-sama atau partisipatoris guna menemukan solusi yang terbaik dan tepat untuk meningkatkan kesejahteraan.
Ketiga, mempertegas konstruksi yuridis terkait posisi gubernur dalam fungsi kewilayahan di mata pemerintah pusat. Keempat, melanjutkan program-program dari Ketum sebelumnya.
Masa jabatan saya selaku Ketum APPSI relatif singkat, yaitu kurang lebih 10 bulan bersamaan dengan habisnya masa jabatan saya sebagai gubernur Jawa Timur. Karena itu saya akan lanjutkan program Pak Syahrul, tegasnya.
APPSI 'Partai' Tersulit
Sementara Ketum APPSI periode 2015-2018, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selama hidupnya telah berpengalaman memimpin banyak organisasi maupun partai. Namun menurut SYL -- sapaan akrabnya -- APPSI adalah yang paling sulit untuk dipimpin.
Sulitnya karena ke-34 anggotanya sama-sama jagoan, dan selama dua periode saya memimpin, kita berada di tengah jalan yang licin. Jadi orang baik pun bisa tergelincir, orang yang sangat santri bisa tergelincir. Inilah tantangannya, izinkan saya menyerahkan tanggung jawab ini kepada Pakde Karwo, katanya.
Baca: LKPJ 2017: Angka Kemiskinan di Jatim Turun 0,57 Persen
SYL menegaskan, pemerintah pusat harus secara serius melakukan koordinasi di tingkat kementerian/lembaga pemerintah non kementerian dalam pembuatan kebijakan dan regulasi, terutama yang berkaitan dengan penugasan kepada kepala daerah. Tujuannya agar tidak menimbulkan kebingungan dan multi tafsir yang bisa menghambat efektifitas kebijakan.
Jadi jangan ada lagi ada institusi pusat turun ke daerah tanpa melakukan koordinasi dengan gubernur, karena hal itu akan menimbulkan tumpang tindih," katanya.
"Setiap daerah punya tantangan, dan potensinya sendiri-sendiri. Dan yang paling paham adalah gubernur, berikanlah tanggung jawab pada pemda sepenuhnya agar daerah makin maju sesuai potensinya. Itulah peran APPSI.