Tolak Maju Pilgub Jatim, Risma: Mosok Aku Mencla-Mencle

RISMA TAK MAJU PILGUB JATIM: Choirul Anam dan Tri Rismaharani saat menggelar pertemuan di Museum Nahdlatul Ulama (NU) Surabaya, Senin (8/1). | Foto: Barometerjatim.com/ROY HASIBUAN
SURABAYA, Barometerjatim.com Di tengah spekulasi bakal dicalonkan PDIP untuk menggantikan posisi Azwar Anas di Pilgub Jatim 2018, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mendadak berkunjung ke Museum Nahdlatul Ulama (NU) di Jalan Gayungan, Surabaya, Senin (8/1) sore.
Kehadiran Risma disambut Ketua Dewan Kurator Museum NU, Choirul Anam (Cak Anam) dan Ketua PCNU Surabaya, Muhibbin Zuhri. Usai menggelar pertemuan tertutup, Risma menegaskan kalau dirinya tak akan maju di Pilgub Jatim 2018.
"Lho kan aku wis ngomong rek, aku mosok.. cangkemku iku anu gak kenek dipercoyo, molak malik rek.. (Saya sudah bilang tidak akan maju, masa mulutku tidak bisa dipercaya, mencla-mencle)," katanya.
Baca: Arek Jatim: Pernyataan Sekjen PDIP Picu Adu Domba Kiai NU
Adakah arahan atau saran dari kiai? "Pak kiai-kiai, yo iki kiai (sambil melirik Muhibbin Zuhri). Lho aku putune kiai yoan. Aku putune kiai (Saya ini juga cucunya kiai)," ucapnya. "Pemimpin itu dipercaya karena mulutnya ini lho. Lek aku mencle-mencle rakyatku bingung nanti."
Ditanya soal permintaan warganya agar bertahan sebagai wali kota Surabaya, Risma kembali menegaskan, "Kan memang aku gak maju. Jadi kalau mereka mendukung, mungkin mereka juga kan gak percaya aku (memang tidak maju Pilgub Jatim)."
Kalau sampai ada spanduk dukungan agar tidak maju, Risma mengaku bersyukur karena itu sebagai bukti bahwa dirinya dicintai rakyatnya. "Ya saya bersyukur ya, kalau sampai (spanduk terpasang) di kampung-kampung kan berarti masyarakat mencintai aku," tandasnya.
Baca: Foto Hot Mirip Azwar Anas Viral, PDIP Cari Kambing Hitam
Berarti selama ini tidak ada yang mendesak? "Kamu (wartawan) yang mendesak, kamu tanya terus, kamu yang mendesak kan?" katanya sambil tersenyum. Saat wartawan berseloroh sebaiknya Risma maju biar Pilgub Jatim lebih ramai, dia hanya menimpali, "Awakmu sing payu, aku sing remek, hehe.. (Mediamu yang laku, aku yang susah)" guraunya.
Sebelum menggelar pertemuan tertutup dengan Cak Anam, Risma sempat menyambangi barang-barang peninggalan kakek buyutnya yang tersimpan di Museum NU. Di museum ini banyak barang peninggalan Mbah Jayadi yang saya titipkan di sini, ujarnya.
Baca: Anas Kalah Sebelum Perang, Gus Ipul Enggan Terus Terang
Menurut Risma, barang-barang peninggalan Mbah Jayadi -- yang dikenal sebagai tokoh pendiri NU di wilayah Madiun -- sengaja dititipkan ke Museum NU agar generasi penerus NU tahu dan memahami sejarah para tokohnya.
"Mbah Buyut saya itu makamnya di Gunung Lawu, waktu kecil saya sering diajak bapak saya ziarah ke sana, akunya.