Harga Cabai Rawit Merah di Surabaya Meroket, Tembus Rp 120 Ribu/Kg!

Reporter : -
Harga Cabai Rawit Merah di Surabaya Meroket, Tembus Rp 120 Ribu/Kg!
SIDAK BAPOKTING: Pemkot Surabaya bersama BBPOM menggelar sidak Bapokting di Pasar Tambahrejo. | Foto: Humas

SURABAYA | Barometer Jatim – Di awal Ramadhan 2025, komoditas bahan pokok di Surabaya mengalami kenaikan dan penurunan harga. Kenaikan tajam terjadi pada cabai rawit merah yang menembus Rp 120 ribu per kilogram.

Hal itu berdasarkan inspeksi mendadak alias sidak Barang Kebutuhan Pokok Penting (Bapokting) yang dilakukan Pemkot Surabaya di Pasar Tambahrejo, Senin (3/3/2025).

Sidak yang dilakukan bersama Satgas Pangan serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) tersebut, untuk memastikan ketersediaan pangan serta mengantisipasi lonjakan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah.

Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Surabaya, Agung Supriyo Wibowo mengatakan sidak dilakukan di lima wilayah Surabaya, yakni pusat, utara, barat, selatan dan timur.

"Untuk sidak kali ini kami lakukan di Pasar Tambahrejo. Sidak ini bertujuan untuk menjaga keamanan pangan dan mencegah lonjakan harga bahan pokok," ujarnya.

Di Pasar Tambahrejo, terang Agung, cabai rawit merah mengalami kenaikan dari Rp 90 ribu/kg menjadi Rp 120 ribu/kg. Begitu pula dengan harga telur, terpantau mengalami kenaikan dari Rp 29 ribu/kg menjadi Rp 32 ribu/kg.

Sedangkan harga daging ayam terpantau mengalami penurunan dari Rp 36 ribu/kg menjadi Rp 35 ribu/kg.

Bagaimana dengan beras? "Alhamdulillah untuk beras saat ini tidak ada kenaikan, cuma memang untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari pemerintah itu sementara ini masih kosong," kata Agung.

Nah, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, Pemkot Surabaya bersama stakeholder terkait akan menggelar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Ditanya soal langkah yang akan diambil jika ditemukan pelanggaran oleh pedagang, Agung menjelaskan bahwa dalam sidak kali ini pihaknya lebih mengedepankan pendekatan persuasif.

"Kami sifatnya imbauan, tapi kalau nanti ada temuan kedaluwarsa seperti di supermarket, kami kumpulkan nanti dari BBPOM akan dimusnahkan di sana," terangnya.

Dia berharap pengawasan ini dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pasokan tetap aman bagi masyarakat.

"Sidak kami laksanakan sampai akhir Ramadhan atau minggu keempat Maret 2025," ucapnya.

Elpiji Ikut Dipantau

Agung menambahkan, tren kenaikan harga pangan biasanya terjadi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Karena itu, Pemkot Surabaya melakukan pemantauan untuk mengetahui komoditas yang mengalami kenaikan harga.

"Makanya kami lakukan sidak apa saja yang naik, sehingga kita akan bisa melihat, melakukan operasi pasar," ucapnya.

Dalam sidak kali ini, tim gabungan tidak hanya menyasar Bapokting di Pasar Tambahrejo, tetapi juga Greensmart Kapas Krampung Plaza (Kaza) Mall Surabaya.

Selain itu, ketersediaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) atau elpiji juga tak luput dari pemantauan tim.

"Karena kemarin ada sedikit gejolak, makanya kita juga perlu memastikan ketersediaan LPG," jelasnya.{*}

| Baca berita Pemkot Surabaya. Baca tulisan terukur Andriansyah | Barometer Jatim - Terukur Bicara Jawa Timur

Simak berita terukur barometerjatim.com di Google News.