Dinas PK Hanya Bisa Beri Nelayan Pelatihan

Foto Ilustrasi (Ist)
SURABYA, Barometerjatim.com - Cuaca buruk di Jawa Timur berdampak pada menganggurnya sejumlah nelayan. Ini karena mereka takut melaut akibat tingginya gelombang.
Untuk mengisi waktu, mereka memperbaiki alat tangkap dan kapal. Seperti membuat atau memperbaiki jaring. Selain itu ada juga yang melakukan pekerjaan lain selain nelayan. "Ada yang bertani, yang jelas mencari sumber penghasilan lain," papar Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan (Dinasnaklan) Jatim, Asmuri saat dikonfirmasi, Minggu (15/1).
Bahkan cuaca buruk ini berpengaruh pada hari efektif nelayan untuk melaut. Jika mengacu pada 2016, jumlah hari efektif melaut nelayan di Jatim mencapai 180 hari. Namun jika cuaca dan gelombang besar ini tidak segera berakhir diprediksi jumlah hari efektif hanya 140-an.
"Semoga cuaca segera membaik sehingga tidak terlalu berpengaruh pada produksi ikan," harapnya.
Menurut Asmuri, selama kondisi cuaca buruk syahbandar tidak mengeluarkan surat persetujuan melaut yang berpengaruh pada hasil tangkap nelayan. "Selain itu pastinya penghasilan mereka berkurang," ujarnya.
Meski begitu pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa terkait pendapatan nelayan. Dinas PK hanya bisa memberikan bekal berbagai pelatihan. "Hanya bisa memberikan pelatihan saja dan setiap pelatihan mereka diberikan uang saku," terangnya.
Sebelumnya Pemprov Jatim memberikan bantuan berupa beras kepada para nelayan ini. Hal ini berakhir seiring munculnya anturan yang melarang pemberian bantuan sosial.