Mensos Lepas Kapal Kemanusiaan ke Rohingya

barometerjatim.com

KAPAL KEMANUSIAAN: Mensos Khofifah Indar Parawansa melepas kapal kemanusiaan yang mengangkut 2.000 ton beras untuk Rogingya. | Foto: Barometerjatim.com/MARIJAN AP

SURABAYA, Barometerjatim.com Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa melepas kapal kemanusiaan yang mengangkut 2.000 ton beras untuk Rogingya di Terminal Petikemas Surabaya (TPS) Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (21/9).

Baca juga: Survei: 75,1% Warga Jatim Sebut Kinerja Khofifah Belum Sesuai Harapan, Cenderung Seremonial!

"Sebelum memberangkatkan kapal ini untuk membantu saudara-saudara kita di Rohingya, marilah kita sama-sama membaca surat al fatihah bersama-sama agar diberi keselamatan dan sampai di tujuan," kata Khofifah didampingi Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin di atas kapal kemanusiaan berbendera Indonesia.

Bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya ini diinisiasi ACT dengan memberi bantuan 2.000 ton beras. Untuk selanjutnya akan dilayarkan dari TPS, Tanjung Perak, Surabaya menuju Pelabuhan Chittagong di Bangladesh.

Baca: Soal Rohingya, Yenny: Myanmar, Belajarlah dari Indonesia!

Baca juga: Setoran PAD Kecil! DPRD Jatim Minta PT PWU, PT JGU, dan PT AB Diaudit Khusus

Menurut Ahyudin, sejak Selasa (19/9) lalu, ribuan ton beras untuk Rohingya ini dibawa 80 kontainer dari Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Jipang, Kecamatan Cepu, Blora, Jawa Tengah menuju Surabaya.

"Bahwa dari Bumi Blora mewakili Indonesia yang besar, kita kirimkan 2.000 ton beras memberi perhatian besar untuk Rohingya yang sedang mengalami penderitaan besar," kata Ahyudin.

Baca juga: Target PAD dari BUMD Meleset, Komisi C ke Khofifah: Evaluasi Direksi-Komisaris!

Dia juga menjelaskan, meski ribuan ton beras ini dikirim dari Cepu, sesungguhnya ada keterlibatan puluhan ribu masyarakat Indonesia di dalamnya.

"Dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia tak terhitung lagi banyak empati yang digaungkan untuk membantu Rohingya. ACT membawa amanah besar itu dalam bentuk bantuan beras, bantuan pangan yang paling dibutuhkan," tandasnya.

Editor : Redaksi

Sudut Pandang
Berita Populer
Berita Terbaru