SURABAYA, Barometerjatim.com - Pertemuan tertutup antara Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dengan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Kamis (10/11/2022) malam, memantik spekulasi kalau Hasto berupaya menduetkan Khofifah-Eri di Pilgub Jatim 2024.
Terlebih lagi, pertemuan digelar sehari setelah Hasto 'menyerang' Emil Elestianto Dardak dengan menyindir tidak seberapa kenal dengan Wakil Gubernur Jatim tersebut. Ini sekaligus serangan kedua Hasto, setelah pada 15 Oktober 2022 menyebut hubungan kepala daerah PDIP dengan Emil tak berjalan baik.
Baca juga: Survei: 75,1% Warga Jatim Sebut Kinerja Khofifah Belum Sesuai Harapan, Cenderung Seremonial!
Namun Pengamat Politik asal Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Dr Abdul Chalik punya pandangan berbeda. Dia menilai, pertemuan tersebut adalah upaya Hasto ingin 'mengunci' Khofifah.
Mengunci dari apa? "Yang pertama adalah agar Bu Khofifah jangan ke Jakarta (running Pilpres 2024). Yang kedua ingin dikunci adalah agar Bu Khofifah itu kira-kira 2024 cukup eksis di Jawa Timur (Pilgub)," kata Chalik di Surabaya, Kamis (17/11/2022).
"Nah, seandainya, ini bahasa yang ketiga. Seandainya Bu Khofifah tidak melakukan dua hal itu, setidaknya jangan ikut ke mana-mana, tidak berpihak kepada siapa pun. Kira-kira begitu itu pesan-pesan penting Pak Hasto. Saya merlihat (pesan) yang pertama, kedua, maupun ketiga, itu sangat mungkin terjadi," sambungnya.
Artinya lebih pada kepentingan PDIP secara nasional? "Betul! Kalau Bu Khofifah ini sampai ikut yang kanan dan kiri, itu berisiko pada PDIP. Saya melihat seperti itu, karena bagaimanapun Bu Khofifah ini merupakan kader NU (Nahdlatul Ulama). NU ini ada yang ke kanan dan ke kiri," ucap Chalik.
Baca juga: Setoran PAD Kecil! DPRD Jatim Minta PT PWU, PT JGU, dan PT AB Diaudit Khusus
"Kira-kira pesan dari Hasto, sampeyan menengo ae (Bu Khofifah diam saja), itu sudah sesuatu yang luar biasa (bagi PDIP). Itu pesan utama yang ingin disampaikan," imbuhnya.
Jadi bukan upaya PDIP menduetkan Khofifah-Eri di Pilgub Jatim 2024? "Bukan! Ini dalam rangka untuk, kira-kira Bu Khofifah ini sudah ada garansi dari PDIP: Sampeyan menengo ae, ojo nang endi-endi, 2024 tak pastekno PDIP (Khofifah diam saja, jangan ke mana-mana, 2024 dipastikan diusung PDIP di Pilgub Jatim)," nilainya.
Sebab, menurut Chalik, sangat berisiko bagi PDIP ketika kanan dan kiri berhadap-hadapan dan Khofifah berada di salah satunya. "Akan merugikan PDIP," tegasnya.
Baca juga: Target PAD dari BUMD Meleset, Komisi C ke Khofifah: Evaluasi Direksi-Komisaris!
Sementara soal serangan Hasto ke Emil, Chalik lebih melihat pada isu nasional terkait 'perseteruan abadi' Megawati dan SBY. "Itu tidak bisa dilepaskan, artinya Jatim terbawa juga. Dalam banyak hal, saya rasa publik sama-sama tahu ya," katanya.{*}
» Baca berita Pilpres 2024. Baca tulisan terukur Roy Hasibuan.
Editor : Redaksi